Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Zaman sudah semakin modern, namun tak sedikit orang yang masih percaya dengan saran kesehatan berdasarkan hal-hal yang belum pasti. Sama halnya dengan kisah pria mukbang kodok hidup ini.
Ya, melansir dari laman SCMP, Rabu (16/6/2021), belum lama ini viral kisah pria asal China Timur yang mengalami infeksi parah usai mukbang kodok hidup.
Pria yang diketahui memiliki nama Sun tersebut, melahap 5 ekor kodok hidup berkat saran dari sang tetangga.
Sang tetangga menyebutkan bahwa dengan menyantap kodok hidup, tubuh Sun akan menjadi lebih kuat.
Baca Juga
-
Beli Kebab Ukuran Raksasa, Wujudnya saat Datang Bikin Nyesek
-
Pilihan HP Snapdragon 888, Terbaru Juni 2021
-
Dukung Teknologi 5G untuk Industri 4.0, Telkomsel Kerja Sama Schneider
-
Tak Melulu Jadi Mangsa, Spesies Katak Ini Bisa Makan Ular!
-
Lihat Penampakan Katak Telan Ular Ini, Netizen: Jiraiya vs Orochimaru
Tapi sayangnya, Sun malah mengalami demam dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Pihak Rumah Sakit Zheijan University mengatakan, bahwa pria tersebut bekerja sebagai petani.
Ketika bekerja, Sun mengaku menangkap banyak kodok dan langsung melahapnya hidup-hidup tanpa diolah terlebih dahulu.
Akibat ulahnya itu, Sun menderita infeksi dengan jenis parasit berbahaya. Sang dokter mengatakan bahwa tubuh Sun sudah dipenuhi dengan sejenis cacing pita bernama Spirometra Mansoni.
Jelas saja, Spirometra Mansoni ini adalah kenis cacing pita yang ditemukan dari kodok hidup.
Beruntung, infeksi tersebut belum menjalar ke otak atau bahkan bagian mata yang sudah pasti akan lebih mengancam jiwa Sun.
"Kita setiap tahun menerima pasien yang terinfeksi parasit dan sakitnya cukup parah,"ungkap Qu Tinging, salah seorang dokter dari rumah sakit yang menangani Sun.
Sudah sejak lama, orang China di pedalaman memiliki kepercayaan bahwa kodok hidup memberikan manfaat yang baik.
Namun sebenarnya, dokter sangat tidak menyarankan hal ini karena banyak kasus dan penyakit mengerikan disebabkan akibat makan kodok hidup. (Suara.com/Arendya Nariswari)
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
Apple Mulai Perbarui Aplikasi Health, Fitur Lebih Interaktif
-
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
-
One Piece: Mengapa Eiichiro Oda Mengambil Cuti selama Sebulan?
-
Fitur Android Terbaru Bikin Pengguna Bisa Periksa Battery Health secara Langsung
-
Anak yang Diberi Smartphone Sejak Dini Rentan Alami Masalah Kejiwaan, Menurut Studi
-
Kalkulator Mental Health Viral di TikTok, Cara Cek Kesehatan Mental Online
-
Secara Sains, 3 Manfaat Puasa Selain untuk Kesehatan Tubuh
-
Apa Saja Bahaya Abu Vulkanik untuk Kesehatan?
-
Apa Saja Dampak Buruk Abu Vulkanik untuk Kesehatan? Ini 5 Risikonya
-
3 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan Manusia, Simak Penjelasannya