Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ericsson Research mengungkap hasil riset yang mendapati mayoritas masyarakat Indonesia pengguna smartphone berkeinginan untuk pindah ke jaringan internet 5G.
Terutama para pengguna smartphone di perkotaan yang menunjukkan ketertarikan tersebut.
"Hampir separuh pengguna ponsel yang disurvei mau mencoba 5G," kata Kepala ConsumerLab, Ericsson Research, Jasmeet Singh Sethi, dalam jumpa pers virtual, Kamis (24/6/2021).
Dalam laporan Ericsson ConsumerLab Five Ways to A Better 5G 2021, sejumlah 49 persen responden di Indonesia mau menggunakan jaringan 5G begitu tersedia, berdasarkan data Ericsson pada Desember 2020.
Baca Juga
Kemauan menggunakan jaringan 5G masih tinggi, meski pun turun dibandingkan Maret 2019 yang menunjukkan ada 64 persen responden mau menggunakan internet 5G. Penurunan ini terjadi karena saat itu belum ada jadwal yang jelas ketersediaan 5G untuk komersial di Indonesia.
Keinginan beralih ke 5G juga didukung ketersediaan ponsel yang bisa menangkap jaringan radio telekomunikasi generasi terbaru ini. 19 persen responden yang disurvei sudah memiliki gawai yang mendukung jaringan 5G.
Ericsson Research memprediksi akan ada 5 juta pengguna smartphone 5G dalam dua tahun pertama setelah peluncuran jaringan internet 5G komersial di Indonesia.
Jaringan 5G menjanjikan internet yang jauh lebih cepat dibandingkan 4G, maka itu, harga jual paket data 5G umumnya juga lebih mahal dibandingkan 4G.
Data dari Ericsson Research menunjukkan 50 persen konsumen di Indonesia bersedia membayar 50 persen lebih mahal untuk paket data internet 5G, yang disertai bundel dengan digital lainnya.
Terdapat 10 persen konsumen yang mau membayar lebih hanya untuk paket 5G, tanpa dibundel dengan layanan digital lain.
Menurut Jasmeet, keinginan seperti ini tidak unik di Indonesia saja, namun, di negara-negara lain seperti India dan Brazil dan negara yang konsumennya berdaya beli tinggi.
Konsumen internet 5G kebanyakan tertarik menggunakan platform augmented reality (AR), durasi penggunaannya meningkat 3 jam per minggu dibandingkan pengguna 4G.
Ericsson Research juga melihat ada kenaikan durasi penggunaan streaming video sebesar 1,5 jam dibandingkan pengguna 4G.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Solusi MediaTek untuk Menghadirkan Kecepatan Data 5G dan Efisiensi Daya
-
Dibekali Memori Besar, Cek Berapa Harga Vivo Y36 5G di Indonesia
-
Kantongi Izin, Smartfren Siap Hadirkan Layanan 5G?
-
Jaringan 5G Huawei dan ZTE Berpotensi Dilarang di Jerman, Ini Penyebabnya
-
Kolaborasi Telkomsel dan ZTE, Uji Coba Jaringan 5G di Kawasan Maritim Indonesia
-
Spesifikasi POCO X5 5G, Harga Rp 3 Jutaan Sudah Pakai Jaringan 5G!
-
Habiskan Biaya Segini, Korea Selatan Jadi Negara Pertama yang Pakai Jaringan 6G
-
Korea Selatan Kembangkan 6G, Siap Mengudara 2028
-
8 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan dengan Fitur Premium, Ini Opsinya
-
5G di Indonesia Masih Laksana Mitos, Negara Ini Malah Mulai Kembangkan 6G