Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 06 Juli 2021 | 06:54 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Epic Games membantah adanya adegan atau tantangan kepada pemain untuk menghancurkan bangunan mirip Ka'bah di dalam game Fortnite.

Setelah sebelumnya ramai video adegan karakter game battle royale tersebut menghancurkan bangunan kotak hitam untuk mendapatkan senjata.

Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut menekankan bahwa pihaknya menghormati semua agama di dunia.

Dalam keterangan resminya di Facebook berbahasa Arab, Epic Games mengatakan bahwa pihaknya menghormati semua agama dan tidak pernah menciptakan konten yang menghina agama tertentu.

"Tim Fortnite ingin mengklarifikasi tentang tudingan pelecehan tempat ibadah di dalam game. Konten yang dimaksud mengacu pada pulau buatan pemain di dalam mode kreatif," terang perusahaan tersebut pada 29 Juni lalu.

Mode kreatif sendiri adalah fitur yang bisa digunakan oleh pemain untuk menciptakan pulau atau map mereka sendiri. Tetapi Fortnite membantah bahwa dalam mode itu pemain bisa menghancurkan Ka'bah.

"Kami ingin menekankan bahwa tim kami menghormati semua agama," tegas Epic Games seperti dikutip dari CNN Arab.

Game battle royale Fortnite. (Epic Games)

Kehebohan ini memang dimulai pada akhir Juni kemarin ketika game battle royale Fortnite dituding memberikan tantangan kepada para pemainnya untuk menghancurkan Ka'bah.

Tak lama kemudian Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al Azhar, Mesir mengeluarkan fatwa yang melarang umat Muslim memainkan game tersebut.

Tetapi belakangan fatwa Al Azhar itu dikritik oleh Abdul Rahman Al Shamy, seorang atlet esports dan pendiri sebuah perusahaan game di Timur Tengah.

Kepada BBC Arabic ia mengatakan Al Azhar seharusnya membuat fatwa berdasarkan fakta, dengan berdiskusi dengan mereka yang terlibat di dunia atau industri game, alih-alih cuma menelan gosip di media sosial.

Sementara di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno pada Senin (5/7/2021) mengatakan pihaknya akan mengkaji kemungkinan untuk memblokir Fortnite. Ia mengaku sepaham dengan para ulama dari Al Azhar dan merasa Fortnite memiliki potensi menghina agama.

Epic Games menegaskan kalau dalam video tersebut adalah mode kreatif buatan fans, bukan Fortnite yang membuat konten menghancurkan bangunan mirip Ka'bah. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Exoborne Resmi Diumumkan, Game Tactical Open World Extraction Shooter dari Sharkmob