Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pembelajaran jarak jauh masih menjadi metode yang akan dilakukan oleh banyak sekolah di tahun ajaran 2021/2022 ini. Hal ini menjadikan teknologi dan digital semakin tidak terpisahkan dari dunia pendidikan.
Tenaga pendidik maupun pelajar dituntut untuk semakin beradaptasi dan melek teknologi agar proses belajar-mengajar tetap efektif. Empat guru dari berbagai daerah di Indonesia berbagi tentang alat dari Google for Education yang telah mendukung proses pembelajaran jarak jauh yang telah berjalan lebih dari satu tahun terakhir. Memungkinkan semua orang mengakses masa depan pembelajaran
Veronikus Littik merupakan Kepala Sekolah SMP Negeri 12 Satarmese, Nusa Tenggara Timur. Di sekolahnya terdapat 27 guru yang bertanggung jawab untuk mendidik 407 siswa.
Saat pembelajaran harus dilakukan dari jarak jauh, ketidakstabilan listrik, alur kerja yang ketinggalan zaman, dan perangkat rusak yang menurunkan produktivitas guru menjadi tantangan yang dihadapi. Guru membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan administrasi mereka karena masalah teknis pada perangkat mereka. Selain itu, kondisi di mana hanya beberapa siswa yang memiliki telepon genggam, sulit bagi guru untuk berkomunikasi dengan siswa mereka.
Baca Juga
-
Bigetron Red Aliens Jadi Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia PUBG Mobile
-
Berkat Realme dan OnePlus, Oppo Sukses Ungguli Apple pada Mei 2021
-
Resmi Diumumkan, Rebellion Genflix Jadi Tim Anyar di MPL Season 8
-
Cara Menggunakan Google Meet di Laptop Tanpa Aplikasi
-
Cara Menggunakan Google Meet di HP Android dan iOS
Sekolah ini pun mendapat bantuan berupa 15 unit Chromebook dari pemerintah. Beberapa alat Google Workspace for Education berhasil membantu para guru menghadapi tantangan. Dengan adanya Drive dan kekuatan baterai Chromebook sepanjang hari, guru dapat bekerja secara kolaboratif dan lebih cepat dari mana saja tanpa harus khawatir tentang listrik yang tidak stabil dan penyimpanan terbatas pada perangkat lama mereka. Melalui Formulir, guru dapat menilai pekerjaan siswa secara lebih efektif di perangkat apapun dari mana saja. Setelah menggunakan domain belajar.id, setiap siswa bisa berkomunikasi dengan teman dan gurunya menggunakan Google Chat.
Ujian aman dengan mode terkunci di Google Formulir
Sholehan merupakan seorang guru di SMP Negeri 1 Lingga Timur, Kepulauan Riau. Bersama 11 guru lainnya, ia mengajar 50 siswa yang ada di sekolah tersebut. Sholehan bercerita, sebelum menggunakan Chromebook dan Google Workspace for Education, siswa mengirimkan tugas mereka melalui aplikasi pesan, sehingga membebani penyimpanan ponsel guru mereka. Berkas pun tidak dikumpulkan dalam satu folder, sehingga menyulitkan guru untuk menilai pekerjaan siswanya. Selain itu, siswa terbiasa mengikuti ujian menggunakan ponsel mereka sendiri sehingga sulit untuk mengawasi apakah mereka mencari jawaban di internet.
Setelah mendapatkan 15 unit Chromebook dari pemerintah, para guru menggunakan Google Classroom untuk memberikan materi dan tugas, melaksanakan pembelajaran virtual, memberikan penilaian, mengelola kelas, hingga membuat arsip dan laporan. Ini juga memudahkan siswa untuk mengirim dan menerima tugas, dan mendapatkan tanggapan dari guru. Dengan mode terkunci pada Formulir, sekolah juga berhasil mengurangi kecurangan karena siswa tidak dapat membuka browser untuk mencari jawaban.
Mengumpulkan tugas tanpa ribet transfer file dengan Google Workspace for Education
Putu Darmawan, guru di SMP Negeri 1 Sukasada, Bali bersama 58 guru lainnya mendidik 773 siswa di sekolah mereka. Saat ini, sekolah tersebut pun sudah memiliki 15 unit Chromebook bantuan dari pemerintah untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh.
Sebelum memanfaatkan Chromebook dan Google Workspace for Education, file perangkat tidak dapat langsung disinkronkan ke belajar.id, sehingga membutuhkan perantara, seperti flashdisk, yang memperlambat proses pembelajaran online. Selain itu, perangkat sebelumnya lebih cepat kehabisan baterai dan kapasitas penyimpanannya terbatas. Hal ini menjadi kendala bagi guru yang perlu menyiapkan materi ajar dengan fitur-fitur pada akun belajar.id.
Sinkronisasi Chromebook dengan Google Workspace for Education memudahkan guru mengakses file di mana saja sehingga meningkatkan produktivitas kerja. Guru tidak lagi menggunakan flashdisk untuk mentransfer dokumen karena semuanya telah tersedia dalam Google Drive. Kolaborasi antara guru menjadi jauh lebih mudah dan ruang penyimpanan tidak terbatas di Google Drive juga membantu guru untuk tidak khawatir file mereka akan hilang.
Google Drive membuat guru dan siswa mudah berkolaborasi
Eka Gustiani mengajar 151 siswa bersama 9 guru lainnya di SD Negeri 161 Karya, Sulawesi Selatan. Dibantu 15 unit Chromebook bantuan pemerintah, para guru dan siswa sekolah ini semakin mudah berkolaborasi selama proses pembelajaran jarak jauh.
Sebelum menggunakan Chromebook, para guru di sekolah ini menggunakan laptop pribadi dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk membuka dokumen individual secara offline yang dikirim oleh siswa. Penyimpanan yang ada di laptop juga terbatas sehingga menyulitkan para guru.
Chromebook dan Google Workspace for Education membantu guru dan siswa berkolaborasi. Guru tidak lagi mendapatkan keluhan tentang laptop atau file yang bermasalah dan kami sudah mulai menyimpan file di Google Drive menggunakan akun belajar.id. Google Meet juga banyak membantu dalam kegiatan belajar mengajar, pelatihan, dan kolaborasi.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis