Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Minggu, 12 September 2021 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Laporan terbaru menyebutkan kalau hacker China telah berhasil menemus jaringan internal beberapa kementreian dan lembaga pemerintah Indonesia. Termasuk situs resmi Badan Intelijen Negara atau BIN.

Dilaporkan kalau 10 kementrian dan lembaga pemerintah, hingga situs resmi badan intelijen utama Indonesia ini telah dimasuki hacker China.

Penyusupan, yang ditemukan oleh Insikt Group, divisi penelitian ancaman Recorded Future, telah dikaitkan dengan Mustang Panda, hacker China dikenal dengan spionase siber yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.

Peneliti Insikt pertama kali menemukannya pada April tahun ini, ketika mereka mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX, dioperasikan grup Mustang Panda, berkomunikasi dengan host di dalam jaringan pemerintah Indonesia.

Komunikasi ini kemudian ditelusuri kembali ke setidaknya Maret 2021. Titik intrusi dan metode pengiriman malware masih belum jelas.

Ilustrasi hacker. (Pixabay)

Peneliti Insikt Group memberi tahu pihak berwenang Indonesia tentang penyusupan tersebut pada Juni 2021 dan kemudian lagi pada Juli di tahun yang sama.

Sebagaimana melansir dari The Record, Minggu (12/9/2021), para pejabat dari Indonesia disebut tidak memberikan umpan balik untuk laporan tersebut.

BIN, yang merupakan target paling sensitif, tidak membalas permintaan komentar yang dikirim oleh The Record pada Juli dan Agustus lalu.

Sebuah sumber yang akrab dengan penyelidikan mengatakan kepada The Record bulan lalu bahwa pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan membersihkan sistem yang terinfeksi.

Beberapa hari kemudian, peneliti Insikt mengonfirmasi bahwa host di dalam jaringan pemerintah Indonesia masih berkomunikasi dengan server malware Mustang Panda.

Itulah laporan terbaru yang menyebutkan kalau hacker China telah memasuki jaringan internal 10 kementrian dan lembaga pemerintah, bahkan situs BIN. (Suara.com/ Dythia Novianty).

BACA SELANJUTNYA

Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh