Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Apa jadinya jika Kementerian Kominfo justru ikut curhat setelah aplikasi PeduliLindungi yang dikelolanya dikritik oleh pengguna? ya, tapi itulah yang terjadi belum lama ini.
Seperti diketahui, salah satu produk Kominfo yang banyak digunakan masyarakat saat ini adalah aplikasi PeduliLindungi.
Bahkan, beberapa orang sangat menggantungkan hidupnya pada aplikasi ini. Bagi kamu yang suka bepergian keluar kota misalnya, kamu tentu wajib mendownload aplikasi PeduliLindungi agar lolos di bandara.
Meskipun menjadi salah satu aplikasi yang penting dalam berkehidupan saat ini, PeduliLindungi tak luput dari kekurangan dan bug.
Baca Juga
Bahkan beberapa pengguna tak segan melontarkan kritikan atas kekurangan apikasi PeduliLindungi di Google Play Store atau Apple App Store.
Salah satu krtik dan saran yang cukup menyita perhatian disampaikan oleh akun seperti dalam tangkapan layar yang diunggah oleh akun Twitter @txtdarionlshop.
Pada 29 September 2021, seorang pengguna memberi saran kepada Kominfo tentang kekurangan aplikasi PeduliLindungi.
Menurutnya, interface dan UI dari aplikasi pemerintah tersebut butuh beberapa perbaikan. Sebab Natalia mengklaim jika tombol scan terlalu kecil. Padahal itu adalah salah satu fitur utamanya.
"Sangat susah mendeteksi lokasi, tombol scan terlalu kecil (padahal itu fitur utamanya) dan terlalu banyak fitur-fitur tak berguna di layar utama," tulisnya.
Ternyata, kritik dari pengguna tersebut mendapat respons dari Kementrian Kominfo. Membalas kritik tersebut, Kominfo malah curhat.
Kominfo mengkritik anak magang yang kurang tanggap menangani bug yang terdapat pada aplikasi PeduliLindungi.
"Banyak anak magang, ada bug malah dipelihara, mending pelihara kambing jadi duit. Bug masukkan tanggal lahir, bloonnya sampai ubun-ubun," balas akun Kementerian Kominfo.
Menanggapi insiden tersebut, netizen pun turut berkomentar. Mereka mengkritik Kominfo yang ternyata menyerahkan pengelolaan aplikasi penting tersebut "hanya" kepada anak magang.
"Jadi tahu kan kenapa web-web pemerintah, aplikasi punya pemerintah, sampe program-program pemerintah suka ngaco. Orang yang bikin/ngerjain buka mereka sendiri," tulis netizen.
"Bukan masalah typing dan kesopanan adminya, tapi lebih kaget karena project lingkup negara kok diserahkan ke anak magang sih?" sambung lainnya.
Itulah keramaian netizen melihat bagaimana tangkapan layar yang mengungkap tanggapan akun Kementerian Kominfo pada kritikan pengguna aplikasi PeduliLindungi.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
Duh Ponsel Mewah Microsoft Ngadat Berjamaah karena Bug pada Update
-
Link Ini Bisa Bikin WhatsApp Crash, Bikin Resah Pengguna
-
Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T
-
Proyek Dikorupsi Menkominfo, Ketahui Apa Fungsi Penting BTS
-
Usai Johnny G Plate Tersangka, Mahfud MD Jelaskan Tak Ada Wamen Kominfo
-
Mahfud MD Izinkan Kejagung Usut Kasus Korupsi BTS di Kantor Kominfo
-
Ini Alasan Mengapa Moonton "Hilangkan" Helcurt di MLBB, Bikin Auto Win?
-
Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi BTS, Rugikan Negara Lebih dari Rp 8 T