Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 09 Oktober 2021 | 14:51 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kredivo, sebagai platform pembiayaan digital memberikan dukungan dalam pengembangan generasi muda melek keuangan. Apa saja yang dilakukan perusahaan ini?

Menurut data terbaru, terjadi peningkatan indeks inklusi keuangan di Indonesia yang mencapai 76,19 persen, peningkatan indeks literasi keuangan yang masih berada pada 38,03 persen lantas menjadi pekerjaan rumah baik bagi pelaku industri keuangan maupun pemerintah.

Kredivo aktif berupaya meningkatkan kesiapan masyarakat Indonesia terhadap ekosistem keuangan digital, khususnya terkait pemanfaatan layanan keuangan digital secara bijak.

Melalui gerakan Generasi Djempolan, sebagai gerakan literasi keuangan digital, Kredivo fokus melakukan edukasi bagi generasi muda di berbagai daerah untuk menjadi generasi melek keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. 

Kini, bertepatan dengan momentum Bulan Inklusi Keuangan dan tepat satu tahun sejak Generasi Djempolan diinisiasi, Kredivo menyambangi Kota Bandung, kota dengan ekonomi kreatifnya yang menjadi tulang punggung bagi pergerakan ekonomi daerah. Menyandang status sebagai Creative City Network UNESCO, kompetisi pelaku ekonomi kreatif di kota tersebut pun juga semakin ramai.

Tercatat, Bandung memiliki 126.184 unit usaha kreatif, jauh lebih banyak dibandingkan dengan Yogyakarta yang hanya memiliki 26.910 unit usaha kreatif, dan Bali dengan 37.857 unit usaha kreatifnya. 

Lily Suriani, General Manager Kredivo, menjelaskan, "Sebagai pelaku industri ekonomi keuangan digital, kami melihat potensi yang besar dari generasi muda yang melek keuangan bagi pertumbuhan ekonomi. Melalui Generasi Djempolan, kami berharap dapat turut menciptakan ekosistem keuangan digital yang kondusif, mengingat bonus demografi dari generasi muda di Indonesia serta perannya sebagai agen perubahan di masyarakat. Di Bandung sendiri, generasi muda memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi lokal, melalui industri kreatif. Oleh karena itu, di tengah kompetisi yang semakin ketat, daya saing pelaku industri kreatif di kota ini harus senantiasa ditingkatkan." 

Peringatan Generasi Djempolan Kredivo. (Kredivo)

Lily juga menambahkan, "Selain membantu pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan daya saing dan memberikan akses untuk membantu meningkatkan transaksi, Gerakan Generasi Djempolan juga diharapkan dapat mengajak lebih banyak generasi muda Bandung untuk mampu berinovasi dan terus mencari peluang pasar."

Pembayaran melalui fintech seperti kredit digital pada e-commerce pun terbukti membantu para merchant untuk menaikkan nilai rata-rata pembelian atau Average Order Value (AOV) serta frekuensi transaksi. Sehingga pemanfaatan akses fintech yang maksimal dan bijak, akan turut mampu mendorong pertumbuhan ekosistem kreatif Bandung yang sehat dan positif. 

Lebih lanjut, pengguna Kredivo di Bandung juga mengalami peningkatan hingga 141 persen year-to-date di 2021 , jika dibandingkan dengan 2020. Selain itu, usia pengguna mayoritas juga didominasi oleh kelompok umur milenial produktif, yaitu kelompok umur 20-29 tahun, sebanyak 50 persen.

Sementara itu, proporsi layanan yang paling banyak digunakan adalah pembelanjaan retail (64 persen) dan pinjaman tunai (36 persen), dimana mayoritas pengguna beralasan menggunakan pinjaman tunai sebagai modal usaha. 

Berkaca pada potensi tersebut, Kredivo secara aktif mengajak generasi muda di Kota Bandung untuk melek keuangan dan mampu terus meningkatkan daya saing usaha kreatifnya, dengan tiga kriteria utama, Generasi Djempolan Kredivo, yaitu (1) Set priority: yang dapat menentukan prioritas dan batasan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (2) Value over price: memahami nilai dari pengeluaran dan pemanfaatan keuangan, bukan hanya karena murah namun juga memiliki nilai (3) Best of both worlds: tech-savvy sekaligus memiliki kemampuan dalam mengatur keuangan (financially savvy).

Sementara itu, Susilo Sudjono, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang juga hadir sebagai keynote speaker mengatakan, "Edukasi terkait layanan keuangan digital terus menjadi fokus baik bagi pemerintah maupun pelaku industri. APPI selaku asosiasi juga mendukung peran aktif para anggota kami, termasuk Kredivo, untuk memaksimalkan perannya dalam menyediakan akses pembiayaan yang mudah, aman, dan terjangkau. Kami juga terus mendorong penyaluran pembiayaan untuk sektor produktif sehingga dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Bandung. Kami optimis bahwa dengan kolaborasi yang kuat dari pemerintah serta pelaku industri, maka masyarakat akan semakin siap untuk menjadi bagian dari ekonomi digital yang sehat dan kondusif."

Lebih lanjut, Dwi Purnomo selaku Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), menjelaskan, "Ekosistem industri kreatif yang sudah terbentuk ini dapat menjadi peluang bagi generasi muda untuk menangkap peluang usaha. Meskipun peta kompetisi pelaku industri kreatif di Kota Bandung semakin ketat, peningkatan daya saing di tengah kehadiran teknologi menjadi kunci bagi pertumbuhan industri kreatif yang berkelanjutan di Kota Bandung. Akses keuangan digital juga menjadi akselarator perkembangan pelaku usaha, sehingga pemanfaatan terhadap layanan keuangan yang digital perlu untuk terus ditingkatkan, terutama bagi kalangan generasi muda."

BACA SELANJUTNYA

Kolaborasi Indosat dan Mastercard, Tingkatkan Lanskap Pembayaran Digital dan Inklusi Keuangan