Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Diwartakan Suara.com, Majelis Ulama Indonesia atau MUI Jakarta hendak membentuk cyber army atau pasukan siber dalam rangka membela Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menanggapi rencana pembentukan cyber army oleh MUI Jakarta, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengingatkan kalau tidak ada hal tersebut dalam proposal dana hibah yang diajukan ke pemerintah daerah.
"Bantuan dana hibah kepada MUI DKI itu sesuai dengan proposal yang diajukan. Saya yakin dalam proposal itu tidak ada usulan pembentukan cyber army. Kalau pun ada saya yakin pasti dicoret," kata Gembong seperti dilansir dari Suara.com.
Selanjutnya Gembong menambahkan bahwa pasukan siber adalah urusan lembaga lain dan tidak ada sangkut pautnya dengan MUI Jakarta yang berisi para ulama.
Baca Juga
"Pasukan siber merupakan tupoksi dari lembaga lain. Jadi, MUI DKI tidak perlu merambah yang bukan tupoksinya," lanjut Gembong.
Seperti diwartakan sebelumnya, MUI Jakarta pekan lalu mengumumkan akan membentukan pasukan siber yang akan melawan para buzzer yang mengkritik Gubernur Anies Baswedan.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, menyebutkan, cyber army dibentuk karena saat ini marak informasi yang dapat memecah belah masyarakat, terutama umat Islam dan ulama.
"Dalam rapat dengan Bidang Infokom MUI DKI Jakarta (11/10), membicarakan program ke depan serta membicarakan makin banyaknya informasi yang berindikasi memecah-belah masyarakat, terutama umat Islam dan ulama, sehingga muncul inisiatif dari kami untuk membuat semacam cyber army," kata Munahar.
Munahar menjelaskan, pasukan siber itu dibentuk atas inisiatif MUI DKI demi melawan kabar burung sebagai bentuk upaya membela umat dan ulama, yang disebutnya merupakan bagian dari tugas MUI.
Rencana MUI Jakarta itu sendiri mendapat kritik dari publik. Ada yang mengaitkannya dengan aliran dana hibah senilai Rp 10.6 miliar dari pemerintah DKI Jakarta. Ada juga yang mengungkit fatwa MUI pusat pada 2017 silam yang mengharamkan aktivitas buzzer.
Itulah keramaian soal rencana pembentukan cyber army oleh MUI Jakarta dalam membela Anies Baswedan dari serangan buzzer di media sosial. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Ganjar Pranowo Dipanggil Jokowi ke Istana, Netizen: Pendukung Anies Sedih Melihat Ini
-
CEK FAKTA: Anies Kecolongan dan Partai Nasdem Balik Arah Dukung Ganjar, Benarkah?
-
Cek Fakta: Pendukung Prabowo Subianto Kini Dukung Anies Baswedan, Benarkah?
-
Wali Kota Bogor Pamer OOTD Lokal Brand, Netizen Nyinyir Minta Anies Baswedan Ikut Tren Ini
-
Lihat Foto Jakarta Banjir Tahun 1969, Netizen Bela Anies Baswedan
-
Foto Anies Baswedan dan Puan Maharani Jadi Meme Begini di Twitter, Netizen: Cie Cie
-
Kena Sindir Saat Pamer Foto di JPO Pinisi, Netizen Samakan Anies Baswedan dengan Firaun
-
Ukraina Bentuk Tentara Siber Sukarelawan, Lawan Rusia
-
Foto Aktivis Tahun 1994, Netizen Salfok Wajah Muda Anies Baswedan dan Fadli Zon
-
Gemas Lihat Foto Masa Kecil Anies Baswedan, Netizen: Pas Masih Polos Nih