Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bitcoin menjadi aset kripto yang makin populer saat ini, dan harganya yang masih tinggi. Namun ternyata, kemunculannya juga berdampak erat pada kejahatan siber.
Dikutip HiTekno.com dari Suara.com, para hacker atau peretas bisa memanfaatkan Bitcoin sebagai tebusan untuk kejahatan siber yang dilakukan.
"Semakin banyak hacker yang menggunakan Bitcoin untuk media transaksinya dalam mendapatkan keuntungan finansial," jelas Adi Rusli selaku Country Manager Palo Alto Networks Indonesia dalam konferensi pers virtual, Senin (13/12/2021).
Adi menerangkan, hacker bisa menyebar malware untuk menyerang suatu perusahaan besar. Malware ini nantinya akan merampok data penting yang dimiliki targetnya.
Baca Juga
Setelah data didapatkan, maka hacker akan meminta tebusan ke korban yang diserang. Bitcoin inilah yang kemudian dijadikan alat transaksi untuk membayar tebusan itu.
"Adanya Bitcoin ini juga membuatnya semakin sulit. Sebab, mata uang kripto ini bisa dijadikan alat transaksi dengan anonim, yang membuat identitas mereka tak bisa dilihat," tambah Adi.
Adi menambahkan, semakin lama tebusan dibayar korban, maka itu bisa menimbulkan kepanikan. Sebab hacker bisa saja menaikkan harga tebusan dengan ancaman data yang dicuri akan disebar.
Menurut Adi, hacker justru semakin senang kalau data pribadi suatu targetnya disebar. Oleh karenanya, perusahaan tak memiliki pilihan lain untuk membayar agar datanya tak disebar.
"Jika di-publish data-data itu, maka image perusahaan jadi jelek. Pada akhirnya mereka mesti bayar setelah menghitung risiko yang terjadi," jelasnya.
Itulah kenapa Bitcoin yang makin populer juga diiringi maraknya kejahatan siber di sekitarnya menurut Palo Alto Networks Indonesia. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Laporan Unit 42 Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF
-
Apa Itu Serangan Volt Typhoon, Bagaimana Menghindarinya?
-
Penggemar Peringati Hari Bitcoin Pizza, Terjadi Transaksi BTC Langka
-
Link Phising Marak Beredar, Waspada Jika Terjadi Gejala Ini di HP Anda
-
Suami Sembunyikan BTC Senilai Rp 7,4 Miliar dari Istri, Malah Terjerat Kripto Hunter
-
Bermanuver, Para Whale Beli BTC Senilai Puluhan Triliun Rupiah
-
Asia Tenggara Lebih Ramah Terhadap Adopsi Kripto, Ini Penyebabnya
-
Rusia Berpeluang Kuasai Pangsa Bitcoin Hashrate Global, Ini Penyebabnya
-
Gunakan Skema Ponzi Bitcoin, Perusahaan Trading Ini Kena Denda Rp 49,7 T
-
Curi 713 Bitcoin Senilai Ratusan Miliar dari Saudaranya, Pria Ini Dipenjara 4 Tahun