Rabu, 24 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 05 Mei 2022 | 17:41 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - TikTok baru saja meluncurkan program yang memungkinkan kreator konten meraih pendapatan lebih baik lagi. Dinamakan dengan TikTok Pulse, program ini membuat kreator menghasilkan lebih banyak uang dengan sistem bagi hasil iklan.

Aplikasi platform video pendek menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif secara global.

Meski begitu, platform video pendek dikritik karena tidak menyediakan cara bagi kreator untuk memonetisasi konten secara efektif.

TikTok sepertinya memahami hal tersebut dan mulai menggulirkan program untuk mempermudah kreator konten dalam memonetisasi akunnya.

Di bawah program TikTok Pulse yang baru, perusahaan dapat menempatkan iklan mereka di sebelah konten pengguna dalam kategori tertentu.

Ilustrasi TikTok Pulse. (TikTok)

Konten yang akan dijejali iklan memiliki topik tersendiri seperti kesehatan, mode, memasak, gaming, dan lain-lain. Manajer Umum perusahaan Amerika Utara, Sandie Hawkins mengatakan kepada The Verge bahwa Pulse akan diluncurkan di Amerika Serikat pada bulan Juni, dan kreator yang disetujui akan mendapatkan bagi hasil 50 persen dari pendapatan iklan.

"Untuk membantu merek menjadi pusat hiburan dan budaya di TikTok, kami dengan senang hati memperkenalkan TikTok Pulse, solusi periklanan kontekstual baru yang memungkinkan pengiklan menempatkan merek mereka pada sebelah konten teratas di For You Feed. TikTok Pulse dirancang untuk memberi merek alat dan kontrol untuk menjadi bagian dari momen dan tren sehari-hari yang melibatkan komunitas," tulis TikTok pada blog resmi perusahaan.

Dikutip dari NDTV, akun dengan jumlah 100 ribu follower dapat mengikuti fase pertama program TikTok Pulse. Program tersebut akan meluncur pertama kali di Amerika Serikat. Tak menutup kemungkinan bahwa TikTok Pulse juga bakal hadir ke wilayah lain dalam beberapa waktu mendatang.

Ilustrasi TikTok. (Pixabay/konkarampelas)

Menurut publikasi industri Business of Apps, TikTok menghasilkan pendapatan sekitar 4,6 miliar dolar AS atau Rp 66 triliun pada tahun 2021. Angka itu lebih dari dua kali lipat dibanding pendapatan tahun sebelumnya.

Jejaring sosial besar lain yang berfokus pada video, seperti YouTube, Instagram, dan Snapchat, telah menerapkan sistem bagi hasil pada konten kreator. Hingga saat ini, cara TikTok untuk memberi kompensasi kepada kreator konten adalah melalui “Creator Fund”.

TikTok membayar pengguna tertentu berdasarkan popularitas video mereka. Namun beberapa konten kreator mengatakan bahwa pembayaran dari program ini termasuk kecil dan tidak konsisten.

Itu berarti program tidak menawarkan aliran pendapatan berkelanjutan kepada pembuat konten seperti yang dimiliki YouTube untuk beberapa pembuat video. TikTok Pulse kemungkinan merupakan jawaban perusahaan agar mereka dapat bersaing dengan kompetitor dalam hal mempermudah monetisasi iklan.

BACA SELANJUTNYA

Joget TikTok, Amanda Manopo dan Arya Saloka Kompak Pakai Lagu Viral Ini