Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Elon Musk menginginkan kalau Twitter harus diubah seperti TikTok dan WeChat apabila ingin menggaet 1 miliar pengguna.
Hal ini disampaikan Elon Musk saat melakukan pertemuan virtual dengan para karyawan Twitter.
Saat ditanya bagaimana cara Twitter menumbuhkan basis pengguna, Elon Musk mengatakan bahwa platform harus menawarkan lebih banyak utilitas.
Twitter juga harus bisa membuat orang-orang terhibur dan mendapatkan banyak informasi.
Baca Juga
-
6 Fakta Menarik Satelit Starlink Milik Elon Musk, Kapan Jangkau Indonesia?
-
Daftar CEO dengan Gaji Tertinggi di Dunia, Elon Musk Melampaui Tim Cook
-
Ingin Hancurkan Satelit Starlink Elon Musk, Ilmuwan China Kembangkan Senjata Baru
-
Mengenal Apa itu Akun Bot, Diduga Jadi Alasan Elon Musk Tunda Akuisisi Twitter
CEO Tesla dan SpaceX ini kemudian memberi contoh seperti WeChat, aplikasi super asal China yang menggabungkan media sosial dengan pembayaran, game, bahkan transportasi online.
"Tidak ada yang seperti WeChat di luar China," kata Elon Musk dalam pertemuan virtualnya bersama karyawan Twitter, dikutip dari The Verge, Minggu (19/6/2022).
"Jika kita bisa menirunya di Twitter, kita akan sukses besar," lanjut dia.
Selain itu, Elon Musk juga menilai kalau algoritma TikTok tidak membosankan.
Ia menyarankan Twitter bisa diubah seperti TikTok agar lebih menarik, meskipun pemimpin SpaceX ini menilai Twitter sudah sukses dalam menampilkan berita dan informasi terbaru.
"Saya kira Twitter bisa jadi lebih baik dalam memberikan informasi ke orang-orang terkait isu serius," katanya.
Di pertemuan itu, Elon Musk juga menegaskan kalau dirinya mau Twitter lebih fokus pada fitur langganan dan pembayaran.
Dirinya turut menyarankan kalau pengguna Twitter harus membayar biaya apabila akunnya mau diverifikasi atau mendapatkan centang biru.
Seperti diketahui, Elon Musk resmi mengumumkan kalau ia bakal membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS atau Rp 652 triliun.
Akuisisi itu diharapkan rampung akhir tahun ini, sekaligus membuat Twitter menjadi perusahaan privat.
Kesepakatan pembelian Twitter terancam batal karena Elon Musk meragukan jumlah akun bot dan spam di platform.
Meskipun baru-baru ini Twitter bersedia memberikan data internalnya kepada Elon Musk.
Itulah kenginan Elon Musk agar Twitter mengikuti apa yang dilakukan TiKTok dan WeChat jika menargetkan 1 miliar pengguna. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
Profil dan Biodata Codebluuuu Tiktok yang Viral Ribut dengan Farida Nurhan
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Inara Rusli Berperilaku Begini Saat Live TikTok, Netizen Malah Nyinyir
-
Bobol Twitter dan Curi Kripto dengan Nominal Fantastis, Hacker Ini Dibui Cuma 5 Tahun
-
Ramai di TikTok, Ini Sederet Dampak Buruk Main Roleplay pada Anak
-
Ketahuan Selingkuh, Nama Syahnaz Sadiqah Rajai Kolom Trending di Twitter
-
Viral di TikTok, Apa Itu Roleplay?
-
Sedah Marak di TikTok, Apa Itu Roleplay RP dan Dampak Buruknya
-
Apa Itu Roleplay yang Viral di TikTok? Ketahui Dampak Buruknya?
-
Apa Arti Roleplay RP yang Viral di TikTok?