Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Elon Musk diwartakan sebelumnya mendapatkan tuntutan dari Twitter terkait rencana akuisisi yang dibatalkan. Elon Musk batal membeli Twitter dengan harga 44 miliar dolar AS.
Kabar paling barunya, pengacara Elon Musk meminta Pengadilan Delaware menunda persidangan terkait gugatan Twitter hingga Februari 2023 nanti.
Hal itu dilakukan karena mereka membutuhkan waktu usai Elon Musk batal membeli Twitter seharga 44 miliar Dolar AS atau Rp 659 miliar, sebagaimana dikutip dari CNBC, Minggu (17/7/2022).
Pengacara Elon Musk menuduh kalau Twitter membuat permintaan mendadak untuk menggugat kliennya.
Baca Juga
Ia juga mengklaim kalau itu adalah taktik terbaru Twitter untuk menutupi kebenaran terkait jumlah akun spam.
"Sidang yang dipercepat akan menjadi taktik yang tidak adil dan cara untuk menutupi sejauh mana masalah platform dengan akun palsu," kata tim hukum Elon Musk.
Pengacara Musk berpendapat kalau sidang yang dipercepat itu akan menjadi prestasi yang luar biasa, terlebih untuk mengungkap kasus kesepakatan yang dinilai rumit dan memerlukan waktu lima hingga enam bulan.
"Melakukan persidangan pada Februari 2023 akan menyeimbangkan kepentingan para pihak dan pengadilan," jelas kuasa hukum Elon Musk.
Sayang Twitter menolak menanggapi penundaan sidang ini. Sementara Elon Musk tidak juga memberikan komentarnya soal hal ini.
Seperti diketahui, Elon Musk membatalkan pembelian Twitter pada 9 Juli kemarin dengan mahar 44 miliar Dolar AS atau Rp 660 triliun.
Alasan Elon Musk membatalkan Twitter karena ia meyakini adanya pelanggaran dalam perjanjian akuisisi.
Disebutkan kalau tim Musk menemukan banyak akun spam dan palsu di lebih dari 5 persen, sebagaimana yang diklaim pihak Twitter.
Kita nantikan saja kelanjutan kabar tuntutan Twitter kepada Elon Musk setelah batal akuisisi platform media sosial tersebut. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Bobol Twitter dan Curi Kripto dengan Nominal Fantastis, Hacker Ini Dibui Cuma 5 Tahun
-
Ketahuan Selingkuh, Nama Syahnaz Sadiqah Rajai Kolom Trending di Twitter
-
Twitter akan Sediakan Fitur Pembayaran, Mau Jadi E-Commerce?
-
Mario Dandy Tertawa Lebar Setelah Sidang, Netizen: Sumpah Pengen Tampol
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Tasyi Athasyia Ketahuan Bayar Buzzer untuk Pulihkan Namanya, Netizen: Gak Habis Fikri
-
Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin
-
Netizen Doakan Jokowi 3 Periode, Gibran Rakabuming: Jangan Sampai Kejadian
-
Twitter Ingin Basmi Berita Menyesatkan di Media Sosial, Begini Caranya