Jum'at, 19 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 10 Januari 2023 | 20:46 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Seperti diketahui, lato-lato menjadi salah satu permainan yang viral belakangan ini. Lato-lato dimainkan dengan cara membenturkan dua bola yang ada.

Bunyi tok-tok tok menjadi ciri khas permainan lato-lato ini. Semakin kencang dan intens bunyi tersebut, maka kamu akan dianggap sebagai jagonya lato-lato.

Memang, jika melihat seseorang memainkan lato-lato, maka permainan ini terkesan sangat mudah untuk dimainkan. Namun jika sudah mencoba, kamu akan menemukan kesulitannya.

Cukup sulit menyeimbangkan dua bola lato-lato agar terus berbenturan satu sama lain dalam waktu yang lama. Meski sulit, namun bukan berarti tidak bisa.

Seorang bocah dijuluki Lord Arnol karena keterampilannya bermain lato-lato ini. Lord Arnol bahkan sudah sering wara-wiri sebagai bintang tamu di televisi.

Lord Arnol. (TikTok/BAMBANGMOSAJA)

Tapi, siapa sebenarnya Lord Arnold?

Lord Arnol merupakan bocah berusia 6 tahun dengan nama asli Muh Faris Almairis. Tapi semenjak masuk TV, dia dikenal dengan nama Lord Arnol. Lord Arnol diketahui berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Lord Arnol menjadi viral setelah akun TikTok Awaluddin kerap mengunggah video bocah tersebut yang sedang bermain lato-lato.

Lord Arnold sendiri adalah tetangga dari pemilik akun TikTok yang memviralkannya, Awaluddin. Setelah namanya kini dikenal banyak orang, Arnol pun kini sering turut serta dalam kotennya.

Saking populernya, Lord Arnol bahkan sempat masuk ke dalam unggahan karikatur Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Tentang permainan lato-lato

Nama lato-lato berasal dari Makassar. Namun di sejumlah daerah, namanya berbeda, yaitu Katto-katto, Etek-etek, Nok-nok, dan Toki-toki.

Dalam bahasa Inggris, lato-lato disebut clackers. Beberapa sumber menyebut permainan ini berasal dari Amerika Serikat.

Awalnya, Clackers dibuat dengan kaca tempered tetapi ternyata sering pecah. Oleh sebab itu, perusahaan pembuat lato-lato kemudian mengganti bahannya menggunakan karet.

Ini bukan kali pertama Indonesia demam lato-lato. Pada tahun 1990an, lato-lato juga menjadi mainan yang ngetren di kalangan anak-anak.

Lato-lato ini masih berada satu generasi dengan mainan seperti tamagochi dan bola bekel.

Meskipun permainan lato lato ini banyak ditemukan di Indonesia. Ternyata permainan ini pertama kali muncul pada tahun 1960 an dan mulai populer pada tahun 1970 an di Amerika dengan sebutan clankers lho.

 

Kontributor: Damai Lestari

BACA SELANJUTNYA

Netizen Tuding Dirinya Terkena Star Syndrome, Begini Respons Inara Rusli