Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ransomware sangat merugikan apabila malware ini berada pada sistem komputer. Perusahaan pembuat software antivirus, Kaspersky, meluncurkan platform khusus untuk memberantas ransomware.
Mereka menghadirkan platform khusus bertujuan untuk memitigasi ancaman merugikan dari ransomware yang ditargetkan untuk bisnis di Indonesia.
Fitur atau platform tersebut bernama Kaspersky Extended Detection and Response (XDR).
Perlu diketahui, Ransomware (malware yang mengunci perangkat atau file) terus berkembang dalam kualitas dan kuantitas.
Baca Juga
Pada tahun 2022, perusahaan keamanan dunia maya mencatat peningkatan hampir dua kali lipat (181 persen) dalam ransomware yang ditemui setiap hari, yang berarti 9.500 file terenkripsi per hari secara global.
Pelaku di balik serangan ini juga terus mempertajam taktik dan alat mereka untuk menyukseskan aksinya.
Memasuki 2022, Kaspersky melihat munculnya kelompok ransomware tertarget yang menambahkan mode pemerasan lainnya.
Mulai dari menjual kembali data atau file yang telah mereka retas, melakukan serangan DDoS terhadap korban atau pelanggan korban, atau menggunakan data yang sama untuk melakukan tindak lanjut serangan seperti phishing yang ditargetkan. Mereka dijuluki sebagai Ransomware 3.0.
Untuk Asia Tenggara (SEA), data terbaru dari Kaspersky mengungkapkan Lockbit adalah ransomware tertarget paling produktif yang menyerang 115 bisnis unik di wilayah tersebut.
Perusahaan ini adalah pengguna solusi B2B Kaspersky; karenanya insiden ini digagalkan.
Grup ransomware Lockbit, yang juga merupakan penyedia ransomware-as-a-service, telah berhasil menargetkan perusahaan-perusahaan besar secara global dan di Asia Tenggara, termasuk Penyedia Layanan TI utama.
Ransomware yang dibuat oleh grup terkenal ini digunakan untuk serangan bertarget terhadap perusahaan dan organisasi lain yang diperbarui secara berkala, dan sekarang dalam versi Lockbit 3.0.
Menurut Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, aktor berbahaya, seperti grup ransomware Lockbit, menginvestasikan banyak waktu dalam pengumpulan intelijen di muka untuk menentukan siapa yang akan mereka targetkan, bagaimana metode dan waktu serangan yang optimal.
"Tingkat pra-perencanaan ini membuat serangan lebih canggih dan karenanya lebih sulit ditangkap," dalam keterangan resminya, Rabu (22/2/2023).
Gabungkan ini dengan model ganda mereka dan sekarang muncul triple-extortion, grup ransomware bertarget modern akan mengganggu lebih banyak perusahaan di Asia Tenggara jika tidak memiliki cukup perlengkapan untuk menghentikannya sejak awal.
âUntuk membantu tim keamanan perusahaan yang membutuhkan tenaga lebih banyak, kami menggabungkan beberapa alat keamanan kami ke dalam platform deteksi dan respons insiden keamanan terpadu yang koheren â Kaspersky Extended Detection and Response (XDR)," kata Yeo.
Diyakini, platform baru ini memberikan perlindungan multi-lapisan untuk perusahaan, serta kemampuan berburu ancaman untuk Pusat Operasi Keamanan (SOC) yang sudah ada.
Kaspersky XDR menjanjikan kemampuan beradaptasi untuk semua bentuk dan ukuran organisasi.
Platform yang mudah digunakan ini juga diperkaya dengan data intelijen ancaman yang dapat dipercaya dari KSN (Kaspersky Security Network) untuk kemampuan deteksi yang lebih baik.
"Ini adalah platform teknologi keamanan berlapis-lapis dalam bentuk solusi dan layanan pakar keamanan siber dan menggunakan pendekatan proaktif untuk mengkoordinasikan alat keamanan silo ke dalam platform deteksi dan respons ancaman keamanan koheren dan terpadu," pungkasnya. (Suara.com/ Dythia Novianty)
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Malware Anyar Targetkan Perangkat iOS, Bisa Memata-matai Pengguna
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari
-
Mengenal Serangan Ransomware Lengkap Cara untuk Mencegah dan Mengatasinya