Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Berdasarkan data yang baru saja dilaporkan, perusahaan teknologi asal China, Alibaba rupanya sudah melakukan PHK pada hampir 20.000 karyawan usai melakukan efisiensi di sepanjang tahun 2022 lalu.
Efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan di sepanjang tahun 2022 ini dilakukan akibat ekonomi global yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Diperkirakan bahwa upaya ini akan berlangsung hingga tahun 2023 ini.
Bloomberg menyebut, selain karena masalah ekonomi global yang terjadi, efisiensi dari perusahaan Alibaba ini terkait dengan pandemi akibat Covid-19 yang muncul pertama kali di China.
Pilihan efisiensi dengan melakukan PHK ini pertama kali dilakukan oleh Alibaba pada Mei 2022 lalu. Hal ini dilakukan untuk mengatur ekonomi perusahaan di beberapa divisi yang dirasa tidak memiliki keuntungan secara jangka panjang.
Baca Juga
Tidak main-main, di awal pengumuman PHK ini, Alibaba memutus kerja hampir 10.000 karyawannya dari Mei hingga Agustus 2022 lalu saat ekonomi China sedang terguncang.
Peningkatan paling sadis terjadi di bulan Juni 2022, dilaporkan ada sekitar 9.241 karyawan Alibaba yang hengkang dari perusahaan tersebut. Hal ini menambah panjang daftar karyawan yang hengkang dari perusahan ini di tahun 2022.
Sayangnya, meskipun sudah melakukan PHK pada hampir 20.000 karyawan, Alibaba masih menjadi perusahaan teknologi dengan jumlah karyawan terbanyak di China.
Tidak hanya Alibaba, dengan alasan ekonomi perusahaan yang tidak stabil, beberapa perusahaan melakukan PHK. Namun, keputusan PHK ini masih belum bisa dipastikan dapat membantu memulihkan ekonomi perusahaan.
Terkini
- Ekspansi Bespin Global di Indonesia, Bidik Pasar Cloud dan Generatif AI
- Hanya 17 Persen Organisasi Asia Pasifik Telah Efektif Berinovasi
- Keunggulan Mesin Motor Berteknologi Karburator dalam Modifikasi
- Gojek Luncurkan Jaket Baru, Berharap Bisa Memperkuat Semangat Gotong Royong
- Indonesia Privacy and Security Summit 2023: Tantangan Implementasi UU Pelindungan Data Pribadi
- 7 Cara Menjaga Keamanan Dokumen Digital Anda
- GrabCar Hadirkan Fitur Mode Hening, Perjalanan Lebih Tenang dan Minim Interaksi
- Visa Digital Nomad: Bekerja Sambil Liburan Keliling Dunia
- Sasar Jateng-DIY, Smartfren Perkuat Jaringan dan Rilis Paket Data Baru
- Profil dan Biodata Codebluuuu Tiktok yang Viral Ribut dengan Farida Nurhan
Berita Terkait
-
Dukung Ekonomi Digital, Alibaba Cloud Terus Berinvestasi di Indonesia
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Alibaba Cloud Integrasikan Tongyi Qianwen ke Asisten AI Tingwu
-
Dapat Kembangkan Jaringan, Alumni Startup Studio Indonesia Raih Pendanaan Hampir Rp 1 Triliun
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bukan Diganti Pakai AI, Google Rekrut Karyawan Murah dari Luar Negeri Usai Lakukan PHK Massal