Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pemerintah Amerika Serikat sedang meninjau kebijakannya terkait ekspor produk tertentu ke Huawei, raksasa telekomunikasi China, karena menghadapi pengawasan dari Kongres di tengah kekhawatiran tentang potensi hubungan perusahaan dengan pemerintah China. Departemen Perdagangan sedang melakukan "tinjauan dari atas ke bawah" terhadap kebijakan kontrol ekspornya yang terkait dengan China, termasuk kebijakan yang mengizinkan beberapa ekspor AS ke Huawei.
Dilansir dari Gizmochina, Huawei ditempatkan di Daftar Entitas Departemen Perdagangan pada tahun 2019, yang melarang perusahaan AS memperdagangkan barang-barang tertentu dengan entitas yang disebutkan dalam daftar kecuali mereka mendapatkan lisensi untuk melakukannya. Langkah itu dilakukan karena kekhawatiran bahwa peralatan jaringan nirkabel 5G Huawei dapat digunakan oleh pemerintah China untuk spionase. Huawei telah membantah tuduhan tersebut, dan pendirinya mengatakan bahwa perusahaan akan menolak setiap upaya pemerintah China untuk mendapatkan datanya.
Namun, menurut ketua Komite Urusan Luar Negeri Michael McCaul, Departemen Perdagangan menyetujui lebih dari $23 miliar dalam aplikasi lisensi untuk berdagang dengan perusahaan yang berafiliasi dengan China dalam Daftar Entitas antara Januari dan Maret 2022. McCaul mempertanyakan keputusan departemen untuk menyetujui lisensi ini sementara pemerintah AS berusaha menyingkirkan Huawei dan perusahaan serupa lainnya.
Alan Estevez, seorang pejabat Departemen Perdagangan, bersaksi di hadapan Komite Urusan Luar Negeri DPR, mengatakan bahwa aturan lisensi untuk Huawei "sedang dalam penilaian." Estevez menambahkan bahwa pembatasan Daftar Entitas tidak memberikan "embargo menyeluruh" pada ekspor melainkan mencerminkan aturan khusus tentang ekspor tertentu.
Baca Juga
Pada tahun 2020, Departemen Perdagangan juga bergerak untuk mencegah pemasok Huawei menjual chip semikonduktor perusahaan yang dibuat oleh perangkat lunak dan peralatan buatan AS, kecuali pemasok tersebut juga memperoleh lisensi. Selain itu, Komisi Komunikasi Federal telah melarang operator nirkabel AS menggunakan dana federal untuk membeli peralatan jaringan Huawei dan melarang persetujuan peralatan Huawei di masa depan untuk dijual di Amerika Serikat.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Huawei MateBook D 14, Laptop Premium Bobot Ringan dan Performa Kencang
-
Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
-
Resmi Rilis ke Indonesia, Cek Apa yang Ditawarkan Huawei FreeBuds Pro 3
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Huawei MateBook D 16 Terbari Hadir Resmi di Indonesia, Layar Besar namun Ringan
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?
-
Huawei MatePad 11 PaperMatte Edition, Hadir dengan Layar Bertekstur Serasa Kertas