Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Startup AI atau perusahaan rintisan berbasis kecerdasan buatan semakin menjamur dalam beberapa tahun terakhir. Mantan eksekutif perusahaan yang dimiliki oleh Google, Mustafa Suleyman, kini mendirikan startup AI.
Perusahaan rintisan yang didirikannya bernama Inflection. Menurut laporan dari Financial Times, Inflection sedang dalam tahap pembicaraan untuk mengumpulkan pendanaan hingga $675 juta (Rp 10,3 triliun) dari investor.
Sejauh ini, Inflection belum meluncurkan produk serta layanan di pasar komersial. Situs resmi perusahaan hanya mencantumkan bahwa mereka menyediakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang mampu mendefinisikan ulang interaksi manusia-komputer.
Startup tersebut mulai mendapat perhatian pada Mei 2022. CNBC melaporkan bahwa Inflection telah mengumpulkan dana sebesar $225 juta atau Rp 3,4 triliun.
Baca Juga
Perusahaan modal ventura Greylock Partners ada di balik pendanaan tersebut. Sebagai informasi, Inflection meluncur pertama kali pada Maret 2022. Mustafa Suleyman adalah salah satu co-founder startup Inflection.
Sebelumnya, ia adalah salah satu pendiri dan mantan kepala AI terapan di DeepMind. Alphabet (induk perusahaan Google) lantas membeli DeepMind sehingga ia sempat menjadi eksekutif pada salah satu tim di Google.
Dikutip dari Siliconangle, Suleyman memimpin tim yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan jaringan neural LaMDA Google LLC ke Google Search.
LaMDA mendukung Bard, chatbot milik Google yang baru saja diperkenalkan. Suleyman pernah menjadi kepala AI terapan di DeepMind. Ia bertugas untuk mengintegrasikan teknologi perusahaan di berbagai produk Google.
Menurut Financial Times, Inflection berusaha mengumpulkan antara $500 juta dan $675 juta dari investor.
Uang triliun rupiah akan digunakan sebagai modal untuk mencapai tujuan Inflection. Perusahaan dilaporkan sedang mengembangkan chatbot AI untuk pasar konsumen.
AI akan membantu pengguna dengan tugas-tugas seperti "melakukan pemesanan dan pembelian".
Tidak seperti Bard yang sedang dibangun Google ke dalam mesin pencarinya, sistem AI Inflection tidak akan fokus untuk menjawab pertanyaan pengguna di berbagai topik.
Inflection saat ini sedang menguji chatbot AI dan berencana untuk meluncurkannya "segera".
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
10 Istilah AI yang Harus Diketahui
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Opera Luncurkan Browser Versi Baru, Usung Fitur ala Microsoft Edge