Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kebijakan dan sanksi AS kepada Huawei membuat perusahaan asal China tersebut tertekan. Negara Barat lain nampaknya bergabung dengan AS dalam memberikan tekanan kepada perusahaan China.
Huawei dan ZTE berpotensi dilarang dari jaringan 5G di Jerman. Langkah tersebut merupakan rencana pemerintah Jerman untuk merombak jaringan telekomunikasi serta masalah keamanan nasional.
Sumber mengklaim bahwa pelarangan Huawei dan ZTE berkaitan dengan masalah kemanan nasional.
Ini mirip seperti kebijakan AS yang akhirnya menyingkirkan Huawei dalam bisnis jaringan telekomunikasi 5G hingga pasar smartphone-nya.
Baca Juga
Dikutip dari Gizmochina, seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan tinjauan umum terhadap pemasok teknologi telekomunikasi dan menyiapkan daftar potensi ancaman.
Namun, dia mengatakan bahwa kementerian tidak menargetkan produsen atau perusahaan tertentu.
Jika larangan diberlakukan, ini akan menghentikan operator telekomunikasi di seluruh Jerman untuk menggunakan komponen dari perusahaan China tertentu seperti Huawei dan ZTE di jaringan 5G-nya.
Larangan potensial akan menciptakan beban tambahan bagi operator telekomunikasi karena mereka mungkin harus melepas dan mengganti komponen yang sudah terpasang di jaringan tanpa kompensasi apa pun dari pemerintah.
Perang Teknologi AS vs China semakin sengit dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak negara seperti Jepang, Belanda, dan Korsel yang bergabung dengan AS untuk menekan perusahaan teknologi asal China.
Bahkan pasar chip ikut terpengaruh sebagai imbas dari perang teknologi tersebut.
Aturan baru dari AS mengharuskan bahwa penggunaan perangkat lunak Amerika atau teknologi fabrikasi dilarang dan akan memerlukan lisensi ketika perusahaan akan memasok ke Huawei dan perusahaan China lain.
Ekspor chipset yang dibuat mengggunakan teknologi milik Amerika dilarang untuk ditransfer ke Huawei dan lain-lain. China adalah pasar semikonduktor terbesar di dunia dan mitra dagang terbesar Korea Selatan.
Namun karena AS meningkatkan tekanan pada perang teknologi, Korea Selatan kehilangan hampir 50 persen pendapatan dari penjualannya ke China.
Amerika Serikat menuduh bahwa Huawei dapat membahayakan keamanan nasional mereka. Di lain pihak, Huawei, ZTE, dan pemerintah China telah berulang kali menolak klaim spionase serta ancaman keamanan nasional.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
-
Huawei MateBook D 14, Laptop Premium Bobot Ringan dan Performa Kencang
-
Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
-
Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
-
Resmi Rilis ke Indonesia, Cek Apa yang Ditawarkan Huawei FreeBuds Pro 3
-
Huawei MateBook D 16 Terbari Hadir Resmi di Indonesia, Layar Besar namun Ringan
-
Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?
-
Solusi MediaTek untuk Menghadirkan Kecepatan Data 5G dan Efisiensi Daya
-
Huawei MatePad 11 PaperMatte Edition, Hadir dengan Layar Bertekstur Serasa Kertas
-
Huawei Watch GT 4 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Cek Berapa Harga Smartwatch Ini