Kamis, 25 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 30 Mei 2018 | 12:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Seorang astronot, Alan Bean yang telah merasakan bagaimana rasanya berjalan di Bulan, meninggal dunia.

Alan dikabarkan meninggal pada Sabtu (26/05/2018) akhir pekan lalu di Houston.

Dilansir dari The Verge, Alan Bean meninggal dunia akhir pekan lalu pada usia 86 tahun.

Sebagai pilot lunar modul yang menjalankan misi Apollo 12, Bean adalah bagian dari kru kedua yang mendarat di Bulan.

Ia menjadi orang keempat yang berjalan di permukaan bulan yang memerintahkan misi awak kedua ke stasiun ruang angkasa pertama di Amerika, Skylab.

Sumber foto: NASA

Bean adalah anggota terakhir yang bertahan dari misi Apollo 12, dan setelah kematiannya, hanya empat Moonwalker yang tersisa: Buzz Aldrin (Apollo 11), David Scott (Apollo 15). Charles Duke (Apollo 16), dan Harrison Schimitt (Apollo 17).

Lahir pada tahun 1932 di Wheeler, Texas, ia kuliah di University of Texas di Austin pada tahun 1955 dan bergabung dengan Angkatan Laut AS, dimana ia dilatih menjadi seorang pilot.

Kemudian, Angakatan Laut AS menugaskannya ke US Naval Test Pilot School di Maryland.

Di sekolah itu dia dilatih oleh Pete Conrad (di masa depan menjadi Komandan Apollo 12) seorang instruktur di sekolah itu.

Bean kemudian dipilih sebagai bagian dari Astronot Group 3 pada tahun 1963, termasuk di dalamnya Buzz Aldrin, Eugene Cernan (Apollo 10 dan 17, yang meninggal pada tahun 2016), dan Michael Collins (Apollo 11).

Sumber foto: NASA

Komandan Apollo 12, secara khusus meinta Bean untuk menjadi krunya bersama dengah Pilot Modul Komando Richar F. Gordon Jr., misi diluncurkan pada tanggal 19 November 1969.

Meski terdapat gangguan sambaran kilat pada awal-awal pelucurannya, dibantu kontrol darat, Bean akhirnya berhasil membawa pesawat mendarat di bulan pada tanggal 19 November.

Setelah mendarat, Bean dan Conrad berjalan di bulan, di mana mereka mengumpulkan batu dan menyiapkan instrumen yang akan mengumpulkan data tentang aktivitas seismik Bulan, angin matahari, dan medan magnet.

Sumber foto: NASA

Setelah pensiun dari NASA, ia mengambil pekerjaan sebagai seorang pelukis, dan sering menciptakan gambaran tentang misinya sewaktu di bulan.

Bean merasa lebih penting untuk melukis sebuah karya tentang misi di bulan melalui lukisan daripada menuangkannya dalam bentuk buku.

Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta

BACA SELANJUTNYA

Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?