Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah Asteroid besar jatuh ke Bumi, memusnahkan tiga perempat dari tumbuhan dan hewan di planet ini dan memanaskan dunia selama 100.000 tahun.
Peristiwa ini sangat dramatis karena membunuh dinosaurus, tetapi bagaimana hal itu tidak membuat burung punah?
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Current Biology, mengungkapkan bahwa meskipun zaman sekarang jelas terlihat beberapa burung selamat dari Asteroid, namun spesies burung yang tinggal dan bergantung di pohon tidak selamat.
Kebakaran hutan besar akan menyapu seluruh dunia, jadi burung terbang yang bersarang di pepohonan tidak akan berhasil melewati peristiwa kepunahan massal.
Baca Juga
Di sisi lain, kerabat kurang gesit mereka yang tinggal di dalam tanah berhasil selamat.
Dilansir dari iflscience, Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh palaentolog Daniel Field dari University of Bath, Inggris menganalisis catatan fosil tumbuhan.
Mereka menemukan bahwa tepat setelah dampak Asteroid, ada banyak arang dari pohon yang terbakar, bersama dengan spora pakis kecil, yang nantinya akan menggantikan hutan yang hilang.
Para peneliti juga menemukan bahwa banyak burung yang hidup menjelang akhir masa dinosaurus adalah penghuni pohon.
Namun nenek moyang terbaru burung yang hidup pada zaman sekarang mungkin tetap kerabat burung yang berada di tanah.
Tim ilmuwan menyimpulkan bahwa burung terbang pertama mati bersama dinosaurus, dan perilaku penghuni pohon berevolusi kemudian.
Cukup aneh, burung secara teknis adalah dinosaurus dan berasal selama periode Triassic era Mesozoikum sekitar 225 juta tahun yang lalu.
Bagaimana akhirnya burung dapat berevolusi untuk terbang sering diperdebatkan oleh para ilmuwan.
"Hari ini, burung adalah kelompok hewan vertebrata darat yang paling beragam dan tersebar luas di dunia-ada hampir 11.000 spesies yang hidup," kata Field dalam sebuah pernyataan.
Dia juga menambahkan hanya segelintir garis keturunan leluhur yang berhasil selamat dari peristiwa kepunahan massa K-Pg. 66 jutaan tahun yang lalu.
Field menjelaskan bahwa keanekaragaman burung hidup yang luar biasa hari ini dapat ditelusurusi dari generasi yang selamat pada saat itu.
Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Cheat Dino Chrome Agar Tidak Gampang Mati hingga Mengatur Kecepatan
-
Penjelasan Elon Musk Kenapa Logo Burung Biru Twitter Berubah Jadi Anjing
-
Tepati Janji, Ini Alasan Elon Musk Ubah Logo Twitter jadi Anjing Doge
-
Mulai Telan Korban, WHO Waspadai Flu Burung di Kamboja
-
Sasuke Retsuden: Penjelasan Kenapa Sasuke Uchiha Melawan Dinosaurus
-
Leluhur Dinosaurus Pemakan Tumbuhan Ternyata Karnivora
-
Komet Bisa Picu Timbulnya Kehidupan Satelit di Jupiter
-
Gara-Gara Temuan Ini, Ilmuwan Menduga Pernah Terjadi Mega Tsunami di Mars
-
Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Sepupu dari T-rex, Hidup 76 Juta Tahun yang Lalu