Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 31 Mei 2018 | 17:17 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pengembangan teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial intelligence (AI) semakin pesat dari waktu ke waktu.

Salah satu pengembangan AI adalah untuk pengamanan yang digabungkan dengan kamera keamanan atau CCTV.

Seperti dilansir SoraNews24, kasus pencurian toko di Jepang telah banyak merugikan. Dari persoalan inilah dikembangkan AI pada CCTV.

Perusahaan telekomunikasi Jepang, NTT juga ikut turut mengembangakan AI bekerjasama dengan Earth Eyes.

Keduanya berkolaborasi dalam mengembangkan AI Guardman, sebuah sistem kamera keamanan CCTV yang bisa mendeteksi kebiasaan dari pencuri di toko.

Sumber Foto: Earth Eyes

Cara kerjanya simple, camera memantau toko dan mengidentifikasi ada tidaknya manusia yang bergerak.

AI Guarman ini akan mewaspadai berbagai teknik dan gerak-gerik yang biasa dilakukan oleh pencuri di toko.

Jika ada pengunjung yang melakukan gerak-gerik yang mencirikan seorang pencuri di toko, sistem akan memberitahu penjaga.

Penjaga akan mendapatkan peringatan mengenai lokasi hingga foto dari terduga pencuri tersebut.

Lalu penjaga toko bisa mendatangi pengunjung yang dicurigai untuk menanyakan "apakah ada yang bisa dibantu?"

Sumber Foto: soranews24.com

Cara ramah seperti ini dinilai efektif dalam mencegah terjadinya pencurian, juga untuk menjaga kesopanan ketika AI salah dalam mendeteksi.

Pengetesan awal telah diberlakukan di beberapa tempat seperti retail elektronik Bic Camera, apotek Kirindo, dan toko alat olahraga Xebio.

Dari hasil pengetesan ini, didapatkan penurunan angka kerugian karena kasus pencurian. Penerapan teknologi ini dianggap sukses.

Menurut laporan, kerugian karena kasus pencurian turun dari dari 3,5 juta yen atau sebesar Rp 400 jutaan per tahun hingga 2 juta yen Rp 250 jutaan pertahun.

Lalu berapa biaya untuk memasang teknologi ini?

Sumber Foto: soranews24.com

Untuk satu kamera dapat memantau area seluas 13 meter persegi dengan sudut 144 derajat, harganya 238.000 yen atau sebesar Rp 30 jutaan.

Lalu tambahan 4.500 yen atau sebesar Rp 570 ribu per kamera setiap bulannya untuk biaya pengolahan data di cloud.

Mungkin terlihat mahal, namun bagi pemilik usaha besar bisa menekan angka kerugian karena pencurian.

 

Hitekno.com/Agung Pratnyawan

BACA SELANJUTNYA

Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis