Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Hampir 3 bulan setelah peluncuran ke luar angkasa, satelit cuaca terbaru Amerika serikat NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administrationâs) atau sering dijuluki GOES-17 mengirim kita gambar Bumi yang menakjubkan.
Sebuah gambar yang ditangkap NASA pada 20 Mei lalu, dapat diakses dan dipublikasikan secara resmi oleh seluruh penduduk dunia pada 31 Mei 2018.
GOES-17 mulai bekerja dengan GOES 16, satelit cuaca NOAA lainnya yang diluncurkan pada tahun 2016. Kedua satelit tersebut merupakan bagian dari seri GOES-R, sebuah perangkat yang dapat memindai sebagian besar Belahan Bumi Barat dari Afrika sampai ke Selandia Baru.
Pengamatan alat tersebut dari 22300 mil (hampir 36.000 kilometer) di atas Bumi adalah kunci untuk memantau badai, kekeringan, kebakaran hutan, penerangan, dan kabut.
Baca Juga
Kedua pesawat ruang angkasa tersebut juga memberi kita pemandangan Planet Bumi yang menakjubkan.
Foto terbaru dari Belahan Bumi Barat diambil oleh instrumen GOES-17 yang disebut Advanced Baseline Imager (ABI), yang memindai Planet Bumi di 16 band spektral termasuk saluran yang terlihat, inframerah, dan inframerah jarak dekat.
Semua band ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati pergerakan dan suhu berbagai jenis awan secara lebih mendalam dari satelit sebelumnya.
Dengan pengamatan itu maka ilmuwan dapat memprediksi terjadinya cuaca ekstrim yang lebih baik.
Dilansir dari The Verge, meski berhasil mengambil gambar, ABI pada GOES-17sedang mengalami beberapa masalah. Sistem pendinginannya tidak berfungsi dengan benar.
Masalah itu karena detektor saluran inframerah ABI. "perlu didinginkan untuk memahami radiasi inframerah yang masuk dari Bumi," kata Jordan Gerth, seorang ahli penelitian meteorologi di University of Wisconsin.
Satelit masih dalam tahap pengujian dan tidak akan sepenuhnya beroperasi hingga akhir 2018. Jika kerusakan dapat diperbaiki, maka citra satelit penampakan Bumi dapat terekam dengan sangat baik.
Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
5 Tempat Terpanas di Bumi, Ada yang Tembus 70 derajat Celcius
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya