Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pesawat Ikhana yang dikemudikan melalui remot jarak jauh oleh NASA berhasil terbang pertama kalinya secara solo. Pada acara National Airspace, pesawat Ikhana berhasil untuk pertama kalinya terbang tanpa diikuti oleh satu pesawat besar yang ada di belakang.
Pada proyek sebelumnya, biasanya satu pesawat besar ditempatkan di belakang untuk memastikan sistem keselamatan drone otonom berjalan dengan baik.
Misi penerbangan berhasil dilakukan pada hari selasa lalu termasuk misi yang dikategorikan berhasil. Penerbangan bersejarah ini dapat menggerakkan Amerika Serikat (AS) selangkah lebih dekat ke normalisasi pesawat tanpa awak di wilayah udara.
(Sumber: aviationbuzzword)
Baca Juga
Penerbangan pesawat yang dikemudikan jarak jauh di atas AS membuka pintu untuk semua jenis misi yang akan digunakan selanjutnya.
Pesawat tanpa awak dapat digunakan untuk membantu memadamkan hutan, operasi pencarian dan penyelamatan darurat. Teknologi ini pada titik tertentu dapat diperkecil sehingga dapat digunakan di pesawat penerbangan umum lainnya.
Dikutip dari press release NASA, Ed Wagoner selaku direktur Sistem Program Penerbangan Terpadu NASA mengatakan, "Ini adalah tonggak besar bagi integrasi sistem pesawat tanpa awak kami di proyek Sistem Udara Nasional."
Federal Aviation Administration (FAA) memberikan izin khusus kepada NASA untuk melakukan penerbangan melalui wilayah udara yang sama dengan penerbangan komersial.
Pilot Jarak Jauh (Sumber: Nasa/Ken Ulbrich)
Sertifikat izin khusus tersebut mengizinkan pilot Ikhana untuk mengandalkan teknologi Detect and Avoid terbaru. Hal itu memungkinkan pilot jarak jauh melihat dan menghindari pesawat lain selama penerbangan.
Ikhana lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California dan melalui beberapa zona ketinggian.
Pesawat mencapai ketinggian hingga 20.000 kaki atau 6 ribu meter untuk penerbangan komersial dan 10.000 kaki atau 3 ribu meter untuk penerbangan umum.
Hal itu dilakukan untuk memastikan pilot jarak jauh Ikhana dapat bernavigasi dengan operasi yang ada di darat sehingga keadaanya seolah olah pilot ada di kokpit pewasat tanpa awak Ikhana.
Hitekno.com/ Rezza Dwi Rachmanta
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
-
Resmi Dipasarkan, Cek Harga DJI Mavic 3 Pro di Indonesia
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Mitos Raksasa Laut Dibongkar Ilmuwan, Ternyata Cuma Ikan Paus
-
Penyumbang Drone di Ukraina, Startup Ini Dapat Suntikan Dana Triliunan Rupiah
-
Microsoft Pakai ChatGPT untuk Kendalikan Robot, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
Erajaya Active Lifestyle Resmi Menawarkan Drone Mungil DJI Mini 2 SE