Hitekno.com - Sumber: BoredpandaKetika kita ingin mencari tahu gambaran fisik orang-orang yang hidup ribuan tahun yang lalu, yang tersisa hanyalah sisa-sisa kerangka yang tidak tergambar dengan baik. Ilmuwan bekerja keras memecahkan masalah ini.
Meski beberapa seniman pada zaman tersebut juga mencoba melukis melalui sebuah karya lukisan atau pahatan di gua, namun visi dan imajinasi mereka sangat terbatas di zaman itu.
Namun, teknologi telah maju ke tingkat di mana kita dapat menggunkan sains yang dapat secara akurat menggambarkan seperti apa rupa orang di masa lalu.
Gambaran yang berhasil direkonstruksi tampak nyata seolah-olah mereka hidup hari ini.
Baca Juga
Dilansir dari Boredpanda, berikut beberapa gambaran yang berhasil direksontruksi oleh para ilmuwan:
1. Henry IV Prancis
Henry IV Prancis adalah Raja Prancis yang hidup dari tahun 1589 hingga 1610.
Dia meninggal karena dibunuh oleh seorang pengikut Katolik yang fanatik. Dia dikenal dengan sebutan "Good King Henry" karena perhatiannya yang besar tentang kesejahteraan rakyatnya.
Philippe Froesch membuat rekonstruksi wajah Henry menggunakan forensik CGI 3D. Tengkoraknya Henry IV digunakan sebagai basis rekonstruksi.
2. Johann Sebastian Bach
Johann Sebastian Bach (1685 - 1750) adalah seorang komposer dan musisi periode Baroque, yang dianggap sebagai salah satu komponis terbesar sepanjang masa.
Ahli antropologi Skotlandia, Caroline Wilkinson melakukan pengukuran tulang wajah Bach untuk membuat ulang gambar 3D seperti wajah sang komposer.
3. Meritamun
Mumi berusia 2.000 tahun yang dikenal sebagai "Meritamun" seolah-olah dibawa hidup kembali menggunakan teknologi terbaru.
Para ilmuwan dari Universitas Melbourne menggunakan tengkoraknya untuk menentukan bahwa Meritamun berusia antara 18 dan 25 tahun, tingginya sekitar 5 kaki 4 inci dan menderita anemia.
Untuk merekonstruksi wajah Meritamun, para peneliti menggunakan penelitian medis, ilmu forensik, computerized tomographic (CT) scanning, 3D printing dan Egyptology.
4. Nicolaus Copernicus
Copernicus adalah salah satu matematikawan dan astronom era Renaisans. Salah satu teorinya yang terkenal adalah teori yang menempatkan Matahari sebagai pusat alam semesta.
Teori tersebut cukup kontroversial di zamannya karena pada zaman itu kebanyakan orang meyakini Bumi sebagai pusat alam semesta. Dia meninggal pada usia 70 tahun. Tim forensik Polandia merekonstruksi wajah ini dari jenazahnya.
5. Ibu Biologis Raja Tut, Nefertiti
Tes DNA mengungkapkan bahwa mumi yang dikenal sebagai "The Younger Lady" adalah saudara perempuan Akhenaten (ayah Tut) dan ibu Tutankhamun.
Ãlisabeth Daynès menggunakan pemindaian 3D "The Younger Lady" untuk merekonstruksi patung ratu Mesir.
Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari