Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kemarin, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mengarahkan Pentagon untuk membentuk Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat. Angkatan tersebut akan menjadi Angkatan keenam dalam cabang militer yang dimiliki AS.
Sebelumnya Amerika mempunyai Angkatan darat, Angkatan Laut, Korp Marinir, Angkatan Udara, Kesatuan Penjaga Pantai dan kemungkinan menyusul yaitu Space Force atau Angkatan Luar Angkasa.
Dikutip dari Gizmodo, Trump membuat pengumuman mengejutkan pada pertemuan Dewan Ruang Angkasa Nasional. Ia berkata bahwa Amerika akan memiliki Angkatan Luar Angkasa yang digambarkan sebagai kesatuan "terpisah tetapi sama" dengan cabang militer AS lainnya.
Trump bermaksud untuk menghidupkan kembali program antariksa Amerika dan menjadikan AS sebagai "pemimpin sejauh ini". Sebagai jawaban kekhawatiran tentang isu keamanan dunia yang semakin besar.
Baca Juga
Trump tidak ingin China, Rusia dan negara lain memimpin Amerika. Pembentukan cabang layanan militer AS keenam akan diawasi oleh Ketua Kepala Staf Gabungan Joseph Dunford.
Sumber: Twitter
Sejauh ini, Cina telah menyatakan minatnya menggunakan laser untuk menghilangkan sampah antariksa dengan kata lain teknologi itu juga bisa melumpuhkan satelit musuh.
Awal tahun ini, Cina juga menunjukkan kemampuannya untuk menembak jatuh rudal di angkasa. Rusia juga sudah mengembangkan senjata anti satelit.
Baru-baru ini Rusia mengklaim memiliki laser yang mampu menembak jatuh satelit.
Mengenai ide Presiden Donald Trump tersebut, nampaknya masih harus menunggu persetujuan dari kongres untuk mengabulkan keinginan sang presiden.
Namun pada awal bulan ini, sebuah survei Pew mengindikasikan bahwa kebanyakan orang Amerika ingin agensi ruang angkasa lebih memperhatikan Bumi.
Mereka ingin Amerika lebih fokus untuk memecahkan masalah seperti perubahan iklim darpada mengirim kembali astronot ke Bulan.
Selain itu mereka menilai anggaran militer Amerika sudah terlalu besar bahkan lebih besar daripada anggaran militer dari tujuh negara terdekat jika digabungkan.
Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan
-
Bermodal Pistol Nintendo Jadul, Orang Ini Sukses Merampok Toko tetapi Akhirnya Diringkus
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Walau Dibenci Pemerintah AS, Warga Amerika Rupanya Banyak yang Pro TikTok
-
AS Disinyalir akan Musnahkan Fasilitas Produksi TSMC Jika China Injakkan Kaki di Taiwan
-
Sektor Manufaktur Chip China Digerogoti AS, Jepang dan Belanda Jadi Ujung Tombak Barat
-
Top 3 Brand Terbesar, Kenapa Xiaomi tidak Jualan HP di Amerika Serikat?
-
Hukuman Pelarangan Ekspor dari AS ke Huawei sedang Dikaji
-
Barat Tuduh China Curi Teknologi, Ini Sumber Perkaranya