Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Baru-baru ini, Golongan darah O dikaitkan dengan risiko kematian yang tinggi dibanding golongan darah lain. Terutama pada pasien dengan kondisi trauma berat.
Hal itu berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Critical Care yang melibatkan 901 pasien gawat darurat di Jepang.
Para peneliti di Tokyo Medical and Dental University Hospital menemukan bahwa pasien trauma berat (dengan cedera yang berpotensi menyebabkan kecacatan atau kematian jangka panjang) dengan golongan darah O memiliki tingkat kematian sebesar 28 persen.
Angka tersebut lebih besar dari tingkat kematian pasien golongan darah lain dengan angka 11 persen.
Baca Juga
Peneliti yang memimpin penelitian ini, Dr Wataru Takayama mengatakan, "Studi terbaru menunjukkan bahwa golongan darah O bisa menjadi faktor risiko potensial untuk pendarahan."
Dilansir dari Eurokalert, pasien dengan golongan darah O telah terbukti memiliki faktor Von Willebrand yang lebih rendah. Faktor Von Willebrand merupakan faktor penentu agar agen pembekuan darah dapat membantu mencegah pendarahan.
Tingkat yang lebih rendah dari faktor von Willebrand terkait dengan tingkat perdarahan yang lebih tinggi.
Dr Wataru Takayama mengatakan bahwa hasil penelitian juga menimbulkan pertanyaan lain mengenai bagaimana transfusi darurat dari tipe golongan darah O ke pasien yang mengalami trauma berat.
Proses tranfusi itu juga mempengaruhi homeostasis, proses yang menyebabkan pendarahan berhenti, dan hal itu berbeda dari jenis darah lainnya.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki hasil penelitiannya dan mengembangkan strategi pengobatan terbaik untuk pasien trauma berat.
Penelitian tersebut menggunakan data rekam medis dari 901 pasien dengan trauma berat. Pasien-pasien tersebut yang telah diangkut ke salah satu dari dua pusat perawatan darurat medis di Jepang selama 2013 hingga 2016.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apple Mulai Perbarui Aplikasi Health, Fitur Lebih Interaktif
-
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
-
One Piece: Mengapa Eiichiro Oda Mengambil Cuti selama Sebulan?
-
Fitur Android Terbaru Bikin Pengguna Bisa Periksa Battery Health secara Langsung
-
Anak yang Diberi Smartphone Sejak Dini Rentan Alami Masalah Kejiwaan, Menurut Studi
-
Kalkulator Mental Health Viral di TikTok, Cara Cek Kesehatan Mental Online
-
Secara Sains, 3 Manfaat Puasa Selain untuk Kesehatan Tubuh
-
Apa Saja Bahaya Abu Vulkanik untuk Kesehatan?
-
Apa Saja Dampak Buruk Abu Vulkanik untuk Kesehatan? Ini 5 Risikonya
-
3 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan Manusia, Simak Penjelasannya