Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Minggu ini kita disibukkan dengan sebuah asteroid yang menabrak bumi di Rusia lalu. Sebelumnya kita juga mengetahui Bennu, asteroid berukuran besar yang berpotensi membahayakan Bumi.
Menanggapi segala potensi yang membahayaakn Bumi, NASA ternyata tidak tinggal diam.
NASA baru-baru ini telah memperbarui rencananya untuk membelokkan bebatuan luar angkasa yang berpotensi membahayakan Bumi.
Dilansir dari NBC News, Kantor Kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung Putih mengeluarkan laporan baru yang berjudul "Strategi dan Rencana Aksi Nasional Jarak Dekat Bumi."
Baca Juga
Dokumen sebanyak 18 halaman itu berisi langkah-langkah yang NASA lakukan dalam 10 tahun ke depan untuk mencegah asteroid berbahaya yang akan menabrak Bumi.
Tahap pertama dalam rencana itu adalah meningkatkan kemampuan pemindaian obyek-obyek langit yang berbahaya.
Sebelumnya NASA telah membangun beberapa observatorium di darat yang bertugas memindai asteroid berbahaya.
Beberapa observatorium tersebut yaitu Catalina Sky Survey di Tucson Arizona, teleskop Pan-STARRS1 di Maui dan teleskop ruang NEOWISE.
Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh NASA adalah memprediksi kemungkinan asteroid yang akan mengenai Bumi dan menentukan kapan dan di mana asteroid menabrak Bumi.
Tahap ketiga adalah NASA akan membangun sebuah robot. Mungkin masyarakat Bumi akan kecewa karena misi penyelamatan dunia tidak melibatkan astronot seperti yang ada pada film.
Robot yang dikendalikan oleh NASA akan membantu membelokkan asteroid sehingga tidak menjadi ancaman lagi. Misi tersebut didahului dengan "rapid-response NEO reconnaissance missions", sebuah misi yang akan mengintai obyek langit yang berbahaya dan mendekati Bumi (Near-Earth Object).
Perwira Pertahanan Planet NASA, Lindley Johnson mengatakan," Itu membuat film terlihat bagus, tapi kami tidak melihat dalam studi teknik bahwa kami membutuhkan keterlibatan astronot". Dia menambahkan bahwa misi itu akan dilakukan oleh robot pesawat ruang angkasa.
Misi untuk membelokkan asteroid dikenal sebagai Double Asteroid Redirection Test atau disebut DART. Misi ini akan diluncurkan di tahun 2021.
NASA sudah menemukan setidaknya 8000 objek dekat dengan Bumi (NEOs), beberapa setidaknya berukuran 460 kaki (140 meter). Ukuran tersebut cukup besar untuk menghapus seluruh negara bagian apabila berhasil menabrak Amerika Serikat.
Terkini
- Apa Manfaat Makan Kurma ketika Sahur? Ini Fakta yang Perlu Anda Tahu
- Secara Sains, 3 Manfaat Puasa Selain untuk Kesehatan Tubuh
- AS Disinyalir akan Musnahkan Fasilitas Produksi TSMC Jika China Injakkan Kaki di Taiwan
- Apa Saja Gunung Berapi Aktif yang Ada di Indonesia? Ini 68 di Antaranya
- Apakah Abu Vulkanik Sama dengan Pasir untuk Konstruksi?
- Apa Saja Bahaya Abu Vulkanik untuk Kesehatan?
- Apa Manfaat Abu Vulkanik? Ini 4 Produk yang Bikin Nggak Nyangka
- Cara Membersihkan Abu Vulkanik yang Aman
- Willow Project Tuai Kritik PBB, Sekjen akan Ambil Sikap
- Reaktor Nuklir di Amerika Serikat Bocor, Pihak Berwenang Malah Sempat Tutup Mulut
Berita Terkait
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter
-
Siang Lebih Lama dari Biasanya, Begini Penjelasan Fenomena Solstis yang Akan Terjadi
-
Komet Bisa Picu Timbulnya Kehidupan Satelit di Jupiter
-
Gara-Gara Temuan Ini, Ilmuwan Menduga Pernah Terjadi Mega Tsunami di Mars