Senin, 29 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Minggu, 22 Juli 2018 | 15:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Rumah produksi film Button Ijo yang didukung oleh Bank Rakyat Indonesia memvisualkan kembali insiden bom Thamrin dengan teknologi CGI dan green screen dalam film 22 Menit.

Film yang terinspirasi dari insiden menegangkan pada Januari 2016 lalu tersebut diperankan oleh Ario Bayu, Ence Bagus, Taskya Namya, Ardina Rasti dan Ade Firman Hakim.

Film 22 Menit ini bercerita mengenai keberanian warga ibukota dan kesigapan aparat kepolisian dalam mengatasi pelaku ledakan bom yang dapat diamankan dalam waktu 22 menit.

Eugene Panji dan Mryna Paramita sebagai sutradara bersama tim produksi lainnya harus melalui proses penelitian di Kepolisian Republik Indonesia selama setahun untuk membangun efek ketegangan yang nyata dalam film.

Tidak hanya itu, seperti yang dilansir dari matamata.com, Ario bayu dan semua yang terlibat adegan baku tembak menjalani karantina di boot camp Mako Brimob sebelum produksi dimulai.

Tim produksi film 22 Menit juga tidak tanggung-tanggung untuk membangun maket setting kedai kopi dan pos polisi dalam ukuran nyata 1:1 untuk dilakukan ledakan sesungguhnya.

Untuk adegan ledakan dan baku tembak tersebut, film 22 Menit ini juga menggunakan teknologi CGI dan green screen.

Teknologi CGI adalah teknik pencitraan 3D yang dilakukan oleh komputer pada media tertentu untuk membangun kesan nyata dalam film.

"Kami menggunakan CGI untuk banyak adegan action di '22 Menit'. Contohnya, adegan baku tembak antara polisi dan teroris. Lalu, ledakan kedai kopi dan pos polisinya beneran, kami juga harus pakai green screen untuk menggambarkan situasi Thamrin saat itu" Jelas sutradar Myrna.

Sumber video: YouTube 22 Menit The Movie

Tidak hanya itu, semua teknologi dan atribut kepolisian yang digunakan untuk menjinakan para teroris dalam film ini pun juga asli yang biasa digunakan dalam kepolisian.

Ario Bayu bahkan mengaku semua atribut yang digunakan dalam adegan baku tembak termasuk senjata laras panjang dan rompi anti peluru adalah asli.

Meski inspirasi yang diambil dari kisah nyata, Eugene menegaskan bahwa film 22 Menit tidak dimaksudkan sebagai dokumentasi kejadian tersebut.

Namun, semua hal yang ada pada film tersebut semuanya hampir senyata mungkin.

Eugene dan Mryna yang bekerja sama dengan penulis naskah Husein M.Atmojo & Gunawan Raharja berniat untuk mengangkat nilai-nilai kemanusian yang terkait dalam perisitiwa tersebut.

Saat ini film yang berdurasi 75 menit ini sudah tayang di bioskop sejak tanggal 19 Juli 2018 lalu.

Jadi kalau kamu nggak sabaran ngelihat ketegangan insiden Thamrin dan sekeren apa efek CGI dalam film 22 Menit tersebut, buruan deh antri di bioskop sekarang.

BACA SELANJUTNYA

CGI Kocak Bukan Cuma di Sinetron Indonesia, di 3 Negara Ini Ada