Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Suku Sentinel yang selama ini menghuni Samudra Hindia memang terkenal sebagai suku paling tersembunyi yang tidak mau berinteraksi dengan orang luar.
Sebelum kamu bisa menginjakan kaki di Teluk Benggala, kamu akan mendapat sambutan panah dari penduduk lokal suku tersebut.
Suku Sentinel mendiami Kepulauan Andaman yang berada di Teluk Benggala, India.
Secara letak geografis, Kepulauan Andaman dikelilingi oleh lautan dan memiliki sumber daya hutan yang luas.
Baca Juga
-
Film 22 Menit Gunakan Teknologi CGI untuk Bangun Efek Nyata
-
Selain Wiro Sableng, Hero Asal Indonesia Ini Cocok Gabung AoV
-
Samsung Segera Rilis Smartphone Murah dengan Pemindai Iris Mata
-
xFyro Aria, Earbud Nirkabel yang Anti Air dan Anti Debu
-
Bikin Baper, Pria Ini Lamar Kekasihnya di We The Fest 2018
Menurut beberapa sumber, suku yang sudah ada sejak 60.000 tahun yang lalu ini, menganggap pendatang sebagai ancaman.
Pada tahun 2006, suku ini pernah menghabisi kedua nelayan yang sedang memancing di sekitar Pulau Sentinel.
Senjata yang suku ini gunakan adalah panah lengkap dengan anak panahnya yang beracun.
Namun, seorang antropolog asal India bernama Trilokinath Pandit, pernah berhasil masuk ke pulau Suku Sentinel ini setelah mencoba berteman selama hampir 24 tahun.
Pandit bersama rekannya berhasil mendarat pada tahun 1991. Sebelumnya, ia pernah menjadi sasaran panah dari suku ini.
Menurutnya, Suku Sentinel ini memiliki wajah sebulat bulan dengan warna kulit abu-hitam yang masuk ke dalam ras negroid.
Kira-kira jumlah suku ini adalah 200 orang yang tidak bisa menulis dan menghitung.
Pandit menambahkan jika Suku Sentinel memang terkesan kejam dan tidak ramah dengan pendatang, namun hal itu semata-mata dilakukan untuk membela diri dari orang luar.
Berhati-hati ya, jika kamu tidak sengaja berkunjung ke perairan Samudra Hindia. Jangan sampai bertemu dengan Suku Sentinel ini.
Terkini
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
- Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
- Digandrungi Artis, Ini 5 Efek Samping Operasi Bariatrik