Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 09 Agustus 2018 | 13:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Rusia dan Amerika terkenal karena memiliki ideologi berbeda dan saling berlomba membuat senjata yang paling mutakhir.

Sebuah video yang beredar menunjukkan sebuah torpedo raksasa yang dijuluki para ahli sebagai "mesin kiamat".

Secara terbuka Putin pernah menggambarkan sebuah senjata bertenaga nuklir kepada Majelis Federal Rusia pada Maret lalu.

Pada akhir Juli lalu para pengamat kaget karena kekuatan sebenarnya dari senjata ini ternyata sangat besar.

Putin menyebutkan bahwa bahwa kapal tanpa awak yang membawa torpedo akan melakukan perjalanan diam-diam di lautan yang sangat dalam.

Berkat kedalaman tersebut, kapal tanpa awak bisa terhindar dari deteksi radar musuh. Kapal itu akan bergerak lebih cepat daripada kapal selam yang pernah ada sebelumnya.

Rusia mengklaim bahwa kapal tanpa awak terbarunya mampu membawa "senjata nuklir besar-besaran".

Poseidon milik Rusia. (YouTube.com/ Russian Ministry of Defense)

"Kendaraan bawah laut tanpa awak dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, yang memungkinkan mereka untuk mengincar berbagai sasaran, termasuk pesawat, benteng pesisir, dan infrastruktur militer," kata Putin dalam sebuah pernyataan.

Dilansir dari iflscience, seorang analis pertahanan militer H.I. Sutton menyebut perangkat persenjataan itu akan beroperasi dengan kode Oceanic Multipurpose System Status-6, Skif, atau Kanyon.

Sutton menyebut bahwa perangkat torpedo yang disebut "Poseidon" itu mempunyai dimensi diameter sekitar 2 meter dengan panjang 20 meter.

Ruang untuk reaktor nuklir berada di pusat torpedo dan hulu ledak termonuklir berada di depan.

Mesin kiamat Rusia diprediksi akan membawa bom nuklir sebsar 50 megaton dengan kekuatan setara dengan Tsar Bomba.

Bom nuklir Tsar Bomba diketahui merupakan bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan.


Ilustrasi kapal selam tanpa awak Rusia. (Youtube.com/ Russian Ministry of Defense)

Rex Richardson, seorang fisikawan yang meneliti senjata nuklir mengatakan bahwa efek senjata nuklir jika diledakkan di laut bisa sangat mematikan.

"Memanfaatkan efek amplifikasi laut, bisa membuat gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 100 meter," katanya ketika diwawancarai.

Richardson dan para ahli lainnya juga menunjukkan bahwa ledakan di dekat pantai dari jenis senjata ini dapat menyedot berton ton  sedimen lautan, meradiasinya, dan menghujaninya di daerah terdekat sehingga menghasilkan bencana radioaktif.

Mesin kiamat milik Rusia akan bergabung dengan ribuan senjata nuklir di gudang senjata rusia.

BACA SELANJUTNYA

Paling Dijagokan, Caster Amerika Justru Sebut ONIC Tidak Akan Lolos ke Final MSC 2023