Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 11 Agustus 2018 | 15:52 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Hujan meteor Perseid akan menjadi salah satu peristiwa astronomi terbaik di tahun 2018. Hujan meteor Perseid diprediksi akan mencapai puncak pada malam nanti (11/08/2018).

Kebanyakan orang menyebut hujan meteor dengan sebutan "bintang jatuh". Ungkapan tersebut ternyata menyesatkan dalam bidang astronomi.

Hal pertama yang kurang tepat adalah yang "jatuh" sebenarnya bukan bintang. Dikutip dari Space, hujan meteor terjadi ketika orbit Bumi membawa kita melalui zona atau lintasan komet periodik (dalam beberapa kasus asteroid).

Jadi dapat disimpulkan bukan bintang yang jatuh melainkan komet yang sedang melintas. Kata "jatuh" sendiri juga dianggap kurang tepat karena komet tidak jatuh ke permukaan bumi.

Hujan Metor Perseid tahun 2015 (NASA by Kenneth Brandon)

Komet hanya akan melintas di orbitnya sendiri sehingga akan nampak sebagai cahaya yang tampak benderang di langit Bumi.

Jika orbit Bumi memotong orbit komet, kita akan mengalami hujan meteor yang berulang setiap tahunnya.

Hujan meteor Perseid diprediksi terjadi pada rentang tanggal 17 Juli sampai dengan 24 Agustus 2018. Peristiwa itu akan mencapai puncak pada tanggal 12 dan 13 Agustus atau lebih tepatnya dini hari atau malam menjelang tanggal tersebut.

Kamu bisa menontonnya dengan mata telanjang nanti malam (11/08/2018). Ketika mencapai puncak, meteor yang terlihat di atmosfer Bumi dapat mencapai 150 meteor per jam.

 

Fotografer sedang memfoto meteor Perseid. (NJ.com)

Ketika peristiwa hujan meteor, partikel meteor akan memasuki atmosfer dengan kecepatan hingga 256 ribu km/jam.

Energi kinetik partikel mengionisasi molekul udara yang ditemuinya sehingga menampilkan cahaya yang sangat panjang. Jika diukur dari mata telanjang itu hanya akan nampak satu hingga dua sentimeter.

Namun di atmosfer yang sebenarnya, panjangnya dapat mencapai bermil-mil kilometer.

Peristiwa itu terjadi kebanyakan di wilayah termosfer yang terletak 80 hingga 120 kilometer di atas tanah.

Hujan meteor Perseid sangat romantis untuk dilihat, apalagi ketika orang yang kamu sayangi ada di sampingmu.

BACA SELANJUTNYA

Kapan Gerhana Matahari Hibrida Kembali Terjadi di Indonesia