Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Astronot NASA akan memiliki sebuah pangkalan khusus yang mengorbit bulan di masa depan. Pangkalan bulan tersebut diklaim oleh wakil Presiden AS, Mike Pence.
Saat berbicara di Johnson Space Center NASA pada tanggal 23 Agustus, Pemerintah AS akan mengatur visinya kembali dalam melakukan eksplorasi luar angkasa.
Wakil Presiden Mike Pence juga mengatakan bahwa markas luar angkasa milik NASA akan beroperasi pada tahun 2024.
Pence menambahkan bahwa mereka tidak puas hanya meninggalkan jejak kaki di bulan. Amerika Serikat akan mengambil apa yang telah mereka pelajari bertahun-tahun.
Baca Juga
Dengan kepandaian dan kerja keras NASA, Pence percaya bahwa Amerika bisa membangun markas atau pangkalan permanen di sekitar orbit atau bahkan di atas permukaan bulan.
Dikutip dari Metro, saat ini NASA sedang mengembangkan satelit yang dijuluki Lunar Orbital Platform-Gateway, yang akan diluncurkan ke ruang angkasa pada tahun 2022.
Satelit tersebut akan menjadi pos singgah sementara sebelum melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Pence mengatakan,'' Kami beberapa tahun lagi akan meluncurkan blok bangunan pertama 'Gateway' ke ruang angkasa. Itu akan mengubah fiksi ilmiah menjadi fakta ilmiah baru.''
Pemerintah AS juga mulai bekerja untuk menempatkan astronot di atas Landon Orbital Platform sebelum akhir tahun 2024.
Wakil Presiden AS tersebut juga berjanji bahwa Trump akan membuat program luar angkasa Amerika menjadi luar biasa lagi.
Seperti yang telah diketahui, pembatalan upaya untuk mencapai bulan pernah dikatakan oleh pemerintah AS beberapa waktu lalu.
Hal itu menandakan bahwa AS tak lagi serius tentang ekplorasi ruang angkasa dengan menggunakan manusia.
Namun dengan adanya pernyataan dari Pence, tampaknya Amerika ingin menarik kembali ucapannya.
Misi tinggal di bulan akan menjadi batu loncatan sebelum mereka akan melakukan percobaan ekplorasi di planet Mars.
Pangkalan bulan akan membuktikan bahwa manusia bisa bertahan di sana sementara waktu dan menjadi lompatan besar di dunia teknologi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Hyundai Siap Luncurkan Kendaraan Penjelajah Bulan di 2027
-
Realme 11 Pro Plus akan Hadir dengan Mode Pemotretan Bulan?
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Apa Perbedaan Gerhana Matahari Biasa dan Hibrida?