Senin, 29 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 28 Agustus 2018 | 19:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Harga diri merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang berhubungan dengan penghargaan terhadap dirinya sendiri. Harga diri yang termasuk penilaian subjektif tentang nilai yang ada dalam diri sendiri selalu menarik untuk diteliti.

Sebuah jurnal yang diterbitkan pada bulan Mei 2018 dalam Psychological Bulletin mencoba memahami bagaimana harga diri berubah sepanjang hidup.

Tingkat harga diri meningkat dari usia 4 hingga 10 tahun dan kemudian stabil sampai usia 15 tahun.

Pada titik ini, harga diri meningkat kuat sampai usia 30 tahun. Kemudian meningkat secara perlahan sampai menuju puncak di usia 60 tahun.

Fase tersebut menjadi lebih konstan atau bahkan berkurang sampai di usia 70 tahun.

Ilustrasi perkembangan usia. (IFLScience)

Setelah 70 tahun, harga diri terus menurun sampai usia 90 tahun.

Pada usia tersebut, harga diri terus turun secara drastis sampai usia 94 tahun.

Dikutip dari IFLScience, tim peneliti yang berasal dari Universitas Bern mengamati penelitian yang ada sebelumnya untuk melakukan meta analisis.

Mereka dengan hati-hati menilai validitas dan penerapan ratusan penelitian sehingga mereka mengerucutkan fokusnya menuju penelitian tertentu.

Peneliti akhirnya memilih 175 jurnal, 15 disertasi dan 1 bab buku untuk dianalisis.

Studi ini melibatkan 164.868 peserta yang terlibat dalam penelitian longitudinal di mana harga diri seseorang diukur secara eksplisit.

Ilustrasi harga diri. (Psychology Today)

Tidak hanya diukur secara tersirat namun dilacak setidaknya dua kali dalam selang waktu minimal enam bulan.

Dari seratusan ribu peserta, mereka terdiri dari berbagai macam etnis, jenis kelamin, dan beragam usia (4 hingga 9 tahun). Temuan berhasil menunjukkan bahwa lingkungan rumah sangat menentukan harga diri anak di usia 0 hingga 6 tahun.

Jika harga diri kurang dicapai pada usia tersebut, maka itu akan berdampak pada perkembangan harga diri di usia dewasa.

Selain itu kemiskinan keluarga terkait dengan harga diri yang lebih rendah. Sementara kehadiran ayah dapat dikaitkan dengan harga diri yang lebih tinggi.

Kedua variabel tersebut sangat menentukan tingkat harga diri seseorang sampai usia 27 tahun.

Penelitian juga menunjukkan orang dengan harga diri rendah cenderung mempunyai sifat merusak pada diri mereka sendiri.

Mereka akan merasa depresi dan merasa lelah dalam menjalani hidup.

Penelitian tentang harga diri tersebut adalah tren rata-rata dari para peserta penelitian. Karena harga diri merupakan hal yang subjektif, kamu dan beberapa orang lain bisa saja tidak sesuai dengan pola penelitian ini.