Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kita mungkin sangat menyukai superhero seperti Spider-man yang suka menolong. Namun sebaliknya, kita sangat takut laba-laba apabila makhluk itu bersembunyi di dalam rumah kita.
Ternyata ada alasan ilmiah mengapa kita takut terhadap laba-laba. Dalam penelitian yang ada, rasa takut terhadap laba-laba terkait dengan tingkat sensitivitas rasa jijik seseorang.
Rasa jijik merupakan respon penolakan makanan yang telah berevolusi untuk mencegah penularan penyakit.
Hal itu merupakan respon yang biasanya ditimbulkan oleh hal-hal seperti kotoran, lendir dan muntahan. Ketiga hal tersebut merupakan media perantara untuk menularkan penyakit.
Baca Juga
Rasa jijik ini juga terbukti sebagai ''relevansi ketakutan'' yang berkaitan dengan hewan non-pemangsa manusia. Hewan-hewan itu seperti kelelawar, kadal, siput, tikus, lintah, ular, tikus, kecoak, serta laba-laba.
Seorang profesor dari Sussex University yang bernama Graham Davey menyatakan bahwa ada kaitan sejarah masa lalu dengan ketakutan laba-laba di masa sekarang.
Dikutip dari Psychologytoday, secara historis ini ada hubungannya dengan penyakit dan infeksi di Eropa yang ada selama berabad-abad.
Pada Abad Pertengahan, makanan yang bersentuhan dengan laba-laba dianggap beracun. Orang zaman dulu juga percaya apabila laba-laba jatuh ke air maka air akan menjadi beracun.
Akhir abad ke 17 banyak laba-laba Eropa dianggap beracun dan menjadi penyebab histeria dan gejala penyakit.
Pada abad tersebut, wabah dari ribuan tikus akan datang apabila suatu desa dihinggapi laba-laba di sebagian rumah warganya.
Masih belum jelas apakah itu sebuah pertanda yang kebetulan atau hanya laba-laba itu menyukai rumah yang terdapat banyak jerami.
Hal itu dikenal dengan ''tarantisme'' yang ada di beberapa wilayah seperti Sisilia, Spanyol, Jerman, Persia, Asia, Amerika dan Albania. Jadi ''ketakutan'' akan laba-laba yang menjijikkan merupakan warisan genetis dan menjadi fenomena universal.
Ketakutan itu tertanam dalam DNA kita dan berfungsi sebagai naluri bertahan hidup dari generasi ke generasi. Oleh Neil deGrasse Tyson itu disebut dengan ''bagasi evolusi''.
Namun penelitian di atas masih bisa disanggah karena beberapa wilayah tak terjangkit fenomena tersebut.
Di banyak wilayah di dunia, seperti Indo-Cina, Karibia, Afrika, dan di antara penduduk asli Amerika Utara dan suku Aborigin Australia, laba-laba dimakan sebagai makanan lezat.
Hal itu bisa disebabkan karena fenomena budaya sehingga orang-orang tersebut tak memiliki fobia laba-laba.
Namun sebagian besar peneliti yakin bahwa terdapat hubungan antara rasa jijik, budaya setempat, dan warisan genetis yang membuat kita takut terhadap laba-laba.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Link Download Marvel's Spider-Man: Miles Morales, Pasti Aman
-
Daftar Kode Cheat Spider Man 3 PS3 Lengkap, Buka Karakter Rahasia
-
Kapan Kolaborasi Free Fire dan Spider-Man Across the Spider-Verse Dibuka? Siap-siap
-
Apa Itu Microsoft Academic dan Manfaatnya untuk Pendidikan
-
Pengertian Berpikir Ilmiah dan Bagaimana Caranya, Simak di Sini
-
Lesti Kejora Berdamai dengan Rizky Billar, Ini Penjelasan Ilmiah Wanita Bertahan dalam Hubungan KDRT
-
Ramai Isu Perselingkuhan Adam Levine dan Reza Arap, Ternyata Ini Penjelasan Ilmiah Orang Ingin Selingkuh
-
NASA Bakal Gencarkan Penyelidikan UFO, Mulai September 2022
-
Spesifikasi PC Marvel's Spider-Man Remastered, Berat?
-
Salah Satu Plot Twist Dr Stone Ternyata Bertentangan dengan Sains