Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Dalam sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan, Bumi sedang mengalami kepunahan massal yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Kebanyakan manusia menghancurkan habitat serta membunuh spesies demi mengejar keuntungan finansial.
Dalam penelitian terbaru, para peneliti asal Denmark menyimpulkan bahwa begitu banyak spesies mamalia akan punah dalam 50 tahun ke depan.
Hal itu mengakibatkan keragaman evolusi planet ini tidak akan pulih setidaknya selama tiga juta tahun.
Baca Juga
Ilmuwan mengatakan bahwa Bumi kemungkinan sudah memasuki kepunahan massal keenam, era dimana lingkungan planet berubah begitu banyak sehingga sebagian spesies hewan akan mati.
Lima kali kepunahan massal pernah terjadi selama 450 juta tahun terakhir, bencana alam menjadi penyebabnya. Tapi sekarang, aktivitas manusia membunuh spesies mamalia.
International Union for the Conservation of Nature (IUCN) memperkirakan 99.9 persen spesies yang masuk kategori kritis terancam punah dan 67 persen spesies terancam punah akan hilang dalam 100 tahun mendatang.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Senin (15/10/18) di dalam jurnal PNAS, para ilmuwan Universitas Aarhus di Denmark menghitung seberapa cepat kepunahan terjadi.
Mereka juga menghitung berapa lama waktu evolusi yang dibutuhkan untuk membawa kembali keanekaragaman hayati agar normal kembali.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa dalam skenario terbaik, alam akan membutuhkan 3-5 juta tahun untuk kembali ke tingkat keanekaragaman hayati yang lengkap.
Bumi juga akan memiliki kerajaan hewan seperti sedia kala sebelum manusia modern berevolusi dan itu membutuhkan waktu 5-7 juta tahun.
Para peneliti menggabungkan data dan informasi tentang kepunahan yang diperkirakan akan datang dalam 50 tahun ke depan. Mereka juga menggunakan simulasi evolusi yang canggih untuk memprediksi berapa lama waktu yang diperlukan untuk pulih.
Matt Davis, seorang palaentolog di Universitas Aarhus dan juga pemimpin penelitian menyatakan bahwa spesies tertentu lebih penting daripada yang lain.
Ia memberi contoh bahwa ada ratusan spesies tikus di Bumi, jika satu atau dua punah, itu tidak akan membunuh semua tikus di Bumi.
Namun hanya ada empat harimau bertaring tajam (sabre-toothed) di planet ini. Jadi ketika mereka punah, bertahun-tahun sejarah evolusi lenyap bersama mereka.
Dikutip dari Business Insider, hewan besar seperti badak hitam menghadapi kepunahan. Peluang gajah Asia untuk mencapai abad ke-22 kurang dari 33 persen.
Tak hanya mamalia, beberapa spesies burung juga terancam punah dalam 50 tahun ke depan. Burung Macaw Spix hingga kini tercatat hanya ada 80 ekor di penangkaran. Burung ini diketahui sudah punah di alam liar.
Indri Madagaskar, lemur hidup terbesar yang pernah ditemukan juga diketahui terancam punah. Jika Indri punah, kita akan kehilangan 19 juta tahun sejarah evolusi unik.
Penelitian mengenai kepunahan massal akan membantu manusia mengidentifikasi spesies mana saja yang sangat terancam, ini akan membantu mencegah kepunahan dengan konservasi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid