Kamis, 28 Maret 2024
Stephanus Aranditio | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 03 November 2018 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Peneliti dari Universitas Manchester berhasil membangun sebuah super komputer yang dinamakan dengan mesin SpiNNaker. Mesin tersebut mempunyai satu juta prosesor dan mampu mengolah 200 triliun tindakan tiap detik.

Ilmuwan yang memimpin penelitian bernama Profesor Steve Furber menjelaskan bahwa cara kerja super komputer ini seperti otak manusia.

Ia dan juga timnya telah bekerja selama lebih dari 1 dekade dan menelan biaya penelitian yang sangat besar.

Setelah 12 tahun membangun mesin SpiNNaker dan menghabiskan 15 juta poundsterling atau Rp 233 miliar, mereka akhirnya menyelesaikan super komputer tersebut.

Dengan pengolahan data super cepat, mesin ini diklaim dapat memodelkan lebih banyak neuron biologis secara real-time dibandingkan dengan mesin lain yang pernah ada.

Tidak seperti komputer tradisional, ia tidak berkomunikasi dengan mengirim sejumlah besar informasi dari titik A ke titik B melalui jaringan standar.

Super Komputer SpiNNaker. (University of Manchester)

Sebaliknya, ia meniru arsitektur komunikasi paralel otak manusia dengan mengirimkan sejumlah kecil informasi ke tujuan berbeda secara bersamaan.

'' Kami, pada dasarnya menciptakan mesin yang lebih berfungsi seperti otak manusia daripada komputer tradisional. Tujuan utama proyek ini adalah satu juta core dalam satu komputer untuk aplikasi pemodelan otak real-time, dan kami telah mencapainya,'' kata Steve Furber, profesor teknik komputer di Universitas Manchester.

Spiking Neural Network Architecture (SpiNNaker) adalah langkah pertama manusia menuju proses pemodelan komputer yang meniru cara kerja otak manusia.

Sistem tersebut akan menjalankan simulasi real-time skala besar dari berbagai wilayah otak, seperti Ganglia Basal.

Salah satu chip yang digunakan dalam super komputer SpiNNaker. (University of Manchester)

Wilayah otak Ganglia Basal merupakan area otak yang biasanya terkena penyakit Parkinson.

Sistem juga bisa diadaptasikan untuk menenagai robot dengan kecerdasan buatan, SpOmnibot. Robot tersebut diharapkan dapat menavigasi dan menafsirkan objek di dunia nyata.

Dikutip dari Independent, Furber juga menjelaskan bahwa ilmuwan dan ahli saraf bisa menggunakan SpiNNaker untuk membuka rahasia bagaimana otak manusia bekerja.

Sistem bisa juga diaplikasikan ke dalam robot sehingga mereka dapat berjalan, berbicara, dan bergerak dengan fleksibilitas tinggi namun dengan daya rendah.

Penemuan super komputer yang akan meniru otak manusia merupakan langkah yang cukup berarti dalam menyambut era kecerdasan robot.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet