Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bilby merupakan hewan lucu yang kemungkinan anak cucu kita tak akan bisa melihatnya lagi. Penggunaan nama bilby memang terasa ''familiar'' karena mirip dengan aplikasi asisten virtual milik Samsung, Bixby.
Namun yang menjadi perbedaan besar di antara keduanya adalah bilby tak bisa dikembangkan oleh perusahaan teknologi untuk mencegah kepunahannya.
Bilby merupakan hewan endemik dari Benua Australia. Ilmuwan yang baru saja menemukan penelitian mengungkapkan bahwa hewan lucu yang satu ini berada pada angka yang stabil.
Angka yang ''stabil'' masih termasuk angka yang mengkhawatirkan karena jumlah mereka tak bertambah dan mereka sebelumnya dikategorikan sebagai hewan langka.
Baca Juga
Hal yang lebih membahayakan justru jumlah predator bilby yang berada di alam liar semakin banyak.
Bilby dengan ukuran yang lebih kecil sudah punah di tahun 1950-an dan sekarang hanya tersisa bilby dengan ukuran lebih besar.
Panjang rata-rata tubuh mereka sekitar 55 sentimeter (tidak termasuk panjang ekor) . Ekor mereka biasanya dapat tumbuh hingga sepanjang 29 sentimeter.
Istilah bilby diambil dari bahasa Aborigin Yuwaalaraay yang berarti tikus berhidung panjang.
Di daerah lain, bilby dikenal dengan sebutan rabbit bandicoot atau kelinci bandicoot karena keberadaannya yang sudah mulai langka.
Nama ilmiah dari spesies ini adalah Macrotis lagotis dan masuk dalam kategori kelas Marsupial.
Peneliti yang mempejari hewan bilby secara mendalam menemukan bahwa dari dua hektar tempat penelitian, hanya ada 58 bilby.
Sementara kucing liar terdapat 111 ekor dan rubah sebanyak 50 ekor.
Dikutip dari ABC Science, peneliti menggunakan aplikasi yang bernama Bilby Blitz untuk mengumpulkan data yang akuran mengenai keberadaan bilby.
Aplikasi dapat melakukan pelacakan dan mengatur kamera yang dirancang khusus untuk mencatat bukti aktivitas bilby dan predatornya.
Seorang pejabat manajemen tanah Central Land Council yang berkontribusi dalam menghitung jumlah bilby mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik melestarikan hewan ini.
Pejabat yang bernama Ricahrd Moyle menjelaskan bahwa dirinya tertarik bergabung dalam penelitian karena melihat hewan ini sangat lucu dan harus dilestarikan.
''Semua orang suka bilby, mereka lucu dan berbulu sehingga memiliki daya tarik. Spesies mereka tinggal sedikit dan saya ingin memeluknya,'' kata Moyle dalam penjelasannya.
Para peneliti dan pejabat resmi yang bergabung di Australia berharap mereka dapat berjuang mempertahankan jumlah bilby.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ketar-ketir dengan Starlink-nya Elon Musk, China akan Luncurkan 13000 Satelit