Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Seorang profesor asal Denmark mengeluarkan teori baru mengenai hilangnya pesawat MH 370. Berdasarkan teorinya, kecelakaaan pesawat Malaysia Airlines MH 370 berada di barat daya Pulau Christmas, sebelah selatan Jakarta.
Profesor Martin Kristensen, seorang insinyur di Aarhaus University di Denmark, menerbitkan analisis matematis baru dari radar MH 370 dan data satelit.
Kita tahu bahwa alih-alih menuju utara ke Vietnam, penerbangan MH 370 justru melenceng ke timur.
Pencarian paling luas dalam sejarah penerbangan gagal menemukan MH 370 setelah secara misterius hilang pada 8 Maret 2014.
Baca Juga
Tak lama setelah MH 370 lepas landas, transponder radar dan sistem komunikasinya mati semua. Kristensen menjelaskan bahwa itu adalah tindakan menyeramkan dan disengaja.
Itu berarti, begitu keluar dari jangkauan radar yang ada di darat, tidak ada yang bisa ''melihat'' di mana MH 370 berada.
Tapi, siapa pun yang mencoba ''menghilangkan'' pesawat, telah mengabaikan satu hal penting. Satu hal itu adalah sensor pemantau mesin yang akan dilaporkan secara otomatis menuju satelit.
Menggunakan apa yang disebut ''handshake call'' ke satelit Inmarsat 3F1, peneliti mecoba mengungkap misteri MH 370.
Kristensen menjelaskan terdapat 4 kemungkinan di mana MH 370 jatuh. Kemungkinan pertama, MH 370 jatuh di atas India dan kemungkinan satunya lagi berada di atas Cina.
Namun tidak ada situs kecelakaan di kedua tempat tersebut setelah puing-puing ditemukan di pantai Samudera Hindia.
Jika memang berada di kedua negara tersebut, MH 370 seharusnya tertangkap radar dan jaringan telepon seluler.
Lokasi ketiga sesuai dengan area yang sudah ditelusuri oleh beberapa negara yang tergabung dalam tim pencari. Namun nyatanya setelah pencarian yang ''sangat mahal'', MH 370 belum juga ditemukan.
Nah, kemungkinan lokasi keempat yang merupakan teori terkuat dari Kristensen belum diselidiki.
Itu merupakan sebuah tempat di sebelah barat daya Pulau Chistmas Australia yang berada di sekitar Samudra Hindia.
Untuk sampai ke sana, MH 370 harus memutar balik secara tiba-tiba di Teluk Benggal, kemudian terbang di sepanjang selatan Indonesia.
Kristensen merujuk pada laporan saksi mata dari perahu nelayan di sebelah utara Banda Aceh. Saksi menyebutkan bahwa pesawat terbang ke barat dengan ketinggian rendah dan membuat belokan ke selatan.
Perhitungan matematis yang dilakukan oleh insinyur terkenal asal Denmark itu juga mengarah ke sebelah selatan jauh dari ibukota Indonesia, Jakarta.
Peneliti mengusulkan zona pencarian baru dan terfokus dari 3500 kilometer persegi yang berpusat di 3.279 Selatan, 106.964 Timur.
Pencarian memiliki panjang total 140 km dan lebar 30 km.
''Kemungkinan menemukan pesawat di sana di atas 90 persen,'' kata Kristensen dikutip dari News.com.au.
Mengapa mereka mengambil tindakan dan arah yang drastis seperti itu?
Kristensen menjelaskan bahwa satu-satunya teori yang masuk akal adalah MH 370 ingin mendarat di Aceh atau membatalkan perjalanan dan terjun dengan parasut.
Akibat pesawat tidak mendarat di Banda Aceh, satu-satunya pilihan adalah melakukan terjun payung.
Untuk melakukan ini, pesawat harus terbang rendah dan lambat untuk membuka palka dan membiarkan penumpang keluar. Pilot akan memprogram dari mode penerbangan normal menjadi mode auto pilot.
Kristensen juga menjelaskan, karena itulah pesawat terlihat di ketinggian 11 km setelah Banda Aceh. Ia terbang rendah tanpa kabin yang bertekanan (karena kebocoran melalui pintu terbuka).
Itu menyebabkan kematian bagi semua penumpang yang masih hidup.
Teori baru hilangnya MH 370 menjadi pelengkap teori lainnya yang sampai kini masih belum terbukti.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kode GTA PS2 Pesawat Lengkap dengan Serenteng Cheat Lain
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
5 Rekomendasi Game Pesawat Terbang, Rasakan Serunya Jadi Pilot!
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
YouTuber Ini Beli Tiket Pesawat Seharga Rp 15 Ribu hingga Rp 7,4 Miliar, Begini Fasilitasnya
-
5 Game Pesawat Tempur Terbaik Android, Seru Abis