Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 18 Desember 2018 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Saat ini, berbagai agen komersial antariksa bekerja keras ''mengirim kembali'' manusia ke permukaan Bulan. Namun perlu diketahui, ilmuwan mengungkapkan bahwa debu Bulan ternyata sangat mematikan bagi manusia.

Astronot selama misi Apollo 11 pada tahun 1969 mungkin tidak memiliki insiden kesehatan saat mereka ''bergembira'' melompat-lompat di permukaan Bulan.

Laporan NASA yang melakukan penelitian dari waktu ke waktu terhadap para astronot pasca mendarat di Bulan juga tidak menemukan kendala kesehatan.

Tapi satu hal yang mereka tahu, debu Bulan memiliki suhu yang cukup panas sehingga mampu menurunkan kualitas pakaian luar angkasa astronot.

Sekarang, para ilmuwan mengumpulkan lebih banyak bukti bahwa debu Bulan bisa sangat mengerikan bagi manusia.

Dengan memperlajari sampel debu (regolith) dari permukaan Bulan, para ilmuwan dari Stony Brook University, New York, menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Astronot NASA saat mendarat di Bulan. (Wikipedia/ NASA)

Debu Bulan ternyata dapat bereaksi dengan sel manusia dengan menciptakan apa yang disebut dengan ''radikal hidroksil''.

Reaksi dari partikel itu terkenal sangat reaktif dan di kaitkan dengan penyakit kanker pada paru-paru.

''Ini adalah masalah kesehatan utama bagi astronot masa depan,'' kata Donald Hendrix, pemimpin studi di Stony Brook University.

Penelitian yang berbeda memperkuat penelitian sebelumnya dengan menyebutkan bahwa debu Bulan memiliki efek yang lebih parah lagi.

Gambar permukaan Bulan. (NASA/ Eugene Chernan)

Para ilmuwan menggunakan sel-sel otak tikus dan sel paru-paru manusia untuk menyimulasikan efek debu Bulan.

Hasilnya sangat mematikan, 90 persen sel paru-paru manusia dan neuron tikus mati setelah terkena efek dari debu Bulan.

''Debu adalah kekhawatiran nomor satu saat kembali ke Bulan'' kata astronot Apollo, John Young, dikutip dari Futurism.

Debu Bulan akan menjadi masalah besar bagi perencanaan manusia untuk ''berkeliaran kembali'' di permukaan Bulan.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik