Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 28 Desember 2018 | 11:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Foto selfie memang sudah menjadi kebiasaan bagi kebanyakan orang di berbagai kesempatan. Bahkan sampai ada yang niat foto selfie di lokasi bencana.

Seperti di puing-puing bangunan di Banten yang hancur karena terpaan tsunami Selat Sunda. Lokasi ini pun banyak didatangi orang untuk foto-foto.

Aksi foto selfie di lokasi bencana ini menjadi sorotan media internasional. Salah satunya Jamie Fullerton, jurnalis dari The Guardian.

Kendaraan yang rusak berat akibat hempasan gelombang tinggi teronggok di Resort Tanjung Lesung, Banten, Seni (24/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Jamie Fullerton menuliskannya dalam artikel berjudul 'Destruction gets more likes’: Indonesia’s tsunami selfie-seekers' yang dimuat The Guardians , Rabu (26/12/2018).

Dari foto yang banyak beredar, menampilkan sekelompok wanita sedang foto selfie di salah satu pantai Banten yang terkenan tsunami.

Warna-warni baju yang dikenakan wanita ini menghiasi foto lengkap dengan pose mengacungkan jari membentuk tanda V.

Solihat dan tiga rekannya selfie di dekat lokasi bencana tsunami Selat Sunda, di daerah Banten. [The Guardian/Jamie Fullerton]

Ironisnya, latar belakang foto selfie ini adalah lokasi bencana yang baru saja tersapu tsunami Selat Sunda.

Melihat fenomena viralnya foto selfie di lokasi bencana ini, bagaimana pandangan psikolog?

Mengentahui ramainya foto selfie di lokasi bencana ini, Psikolog Fath Fatheya, M.Psi, mengelus dada. 

Ia merasa miris karena tidak adanya etika berempati di lokasi bencana.

''Tindakan memalukan ya dan tidak elok untuk berfoto selfie di lokasi bencana. Kita harus menghargai korban bencana itu. Kalau kita ingin melaporkan kerusakan yang terjadi atas bencana, tidak apa-apa. itupun harap berhati-hati agar tidak menyebarkan foto-foto yang tidak layak (seperti mayat). Kita coba untuk berempati dengan cara yang lain saja daripada eksistensi di media sosial,'' kata Psikolog Fath Fatheya yang dimuat di Suara.com.

Psikolog ini mengimbau beberapa cara untuk membantu meringankan penderitaan korban tsunami Selat Sunda. 

''Banyak cara ya, bantuan sandang (pakaian layak dan bersih), pangan (makanan dan obat-obatan), papan (tempat tinggal bersih, aman, nyaman), dan dukungan psikologis (menerima keluh kesahnya, menemani jika memungkinkan) pasca trauma bencana,'' tutupnya.

Buat kamu yang hobi foto selfie, boleh saja asal tahu kapan dan di mana bisa melakukannya. 

Sumber: Suara.com

BACA SELANJUTNYA

Unggah Foto Bareng Hotman Paris, Penampilan Baru Tante Ernie Bikin Netizen Salah Fokus