Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 24 Januari 2019 | 12:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sebuah tabrakan yang terjadi miliaran tahun yang lalu diprediksi membentuk Bulan sehingga mengorbit permanen. Bumi menabrak planet tersebut juga kemungkinan membawa semua bahan yang dibutuhkan untuk kehidupan.

Lebih dari 4,4 miliar tahun lalu, sebuah benda seukuran Mars menabrak Bumi yang masih berusia primitif.

Tabrakan tersebut meluncurkan Bulan yang kita kenal ke orbit permanen di planet kita.

Sebuah studi baru menemukan bahwa peristiwa ini bisa memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Tabrakan kuno itu juga bisa memberikan planet kita karbon, nitrogen, dan belerang yang diperlukan akan kehidupan terbentuk.

Penelitian ini diterbitkan pada hari Rabu (23/01/2019) di dalam jurnal Science Advances.

Saat itu, Bumi mempunyai kondisi seperti Mars saat ini. Bumi memiliki inti dan mantel, tetapi bagian non inti sangat buruk pada unsur-unsur volatil seperti nitrogen, karbon, dan belerang.

Elemen-elemen di bagian non-inti planet kita, yang disebut "Bumi Silikat Curah," dapat saling berbaur.

Ilustrasi Bumi purba yang belum ada kehidupan. (Earth Chronicles)

Tetapi mereka tidak pernah berinteraksi dengan unsur-unsur inti.

Meskipun beberapa volatil ada di intinya, mereka tidak dapat mencapai lapisan luar planet.

Kemudian sebuah tabrakan besar terjadi. Teori sebelumnya, sebuah meteorit merupakan salah satu elemen yang menabrak Bumi.

Namun setelah dihitung, ilmuwan mempunyai satu masalah, rasio karbon dan nitrogen tidak sesuai.

Jadi mereka menguji teori lain, bagaimana jika planet lain membawa ''barang-barang'' yang dibutuhkan oleh kehidupan?

''Bumi bisa bertabrakan dengan berbagai jenis planet,'' kata Damanveer Grewal, mahasiswa keprofesoran Department of Earth, Environmental and Planetary Sciences di Rice University, Texas dikutip dari Live Science.

Jika tabrakan ini terjadi, dua inti planet akan bergabung dan dua mantel juga ikut menyatu.

Di laboratorium khusus, ia dan timnya menciptakan kondisi suhu tinggi, tekanan tinggi di mana inti planet dapat terbentuk.

Dengan memvariasi suhu, tekanan, dan proporsi belerang dalam percobaan mereka, tim menciptakan skenario tertentu.

Ilustrasi tabrakan antar planet. (SpaceTravelFoundation)

Skenario itu dapat mengetahui bagaimana elemen-elemen tersebut dapat membagi antara inti dan sisa dari planet yang dihipotesiskan.

Setelah menjalankan 1 miliar simulasi, mereka menemukan bahwa ada skenario yang masuk akal.

Skenario itu adalah menghadirkan tabrakan dan penggabungan Bumi dengan planet seukuran Mars yang mengandung sekitar 25 hingga 30 persen belerang di intinya.

Seorang ahli petrologi eksperimental di Centre de Recherches Pétrographiques et Géochimiques di Prancis mendukung teori ini.

''Teori ini sangat mungkin. Pekerjaan ini adalah hasil yang sangat sukses dari penelitian bertahun-tahun dari berbagai tim yang berbeda,'' kata Célia Dalou, seorang ahli petrologi asal Prancis.

Teori baru yang mengungkap Bumi menabrak planet lain sehingga muncul kehidupan sangat menarik karena percobaan sebelumnya tak mampu menghasilkan teori ini.

BACA SELANJUTNYA

Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia