Sabtu, 20 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 26 Januari 2019 | 14:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Analisis ulang material Bulan yang dikumpulkan selama misi Apollo 14 membuat para ilmuwan kaget. Bagaimana tidak, batuan Bumi ditemukan di Bulan secara tidak sengaja oleh astronot.

Setelah diteliti, salah satu batu yang dibawa kembali ke Bumi ternyata merupakan batuan Bumi yang berumur sangat tua.

Batuan Bumi itu berumur sekitar 4 miliar tahun lalu dan langsung masuk sebagai salah satu batuan terestial tertua Bumi yang pernah ditemukan.

Penelitian mengenai batuan Bumi ditemukan di Bulan ini telah dipublikasikan di jurnal Earth and Planetary Science Letters.

Ilmuwan mengklaim bahwa fragmen batuan dalam sampel Bulan 14321 atau dikenal sebagai Big Bertha ternyata merupakan batuan Bumi.

Fragmen tersebut kemungkinan mencapai permukaan Bulan setelah asteroid atau komet menabrak Bumi.

Peristiwa itu melemparkan puing-puing Bumi ke luar angkasa.

Tanda panah menunjukkan kandungan kimia yang banyak ditemukan di Bumi. (NASA)

Penulis utama penelitian adalah Profesor Jeremy Bellucci dari Swedish Museum of Natural History dan Profesor Alexander Nemchin dari Curtin University.

Belluci merupakan pakar ilmu arkeologi, kimia analitik, dan radiokimia sementara Nemchin merupakan pakar ilmu Bumi dan planet.

Kedua peneliti tersebut mengatakan terdapat sebuah peristiwa tabrakan hebat yang terjadi 4 miliar tahun lalu di Bumi.

Itu terjadi selama masa Hadean Eon, masa ketika Bumi baru lahir dan terus dilanda tabrakan asteroid.

Big Bertha dikumpulkan oleh astronot NASA Alan Shepard dan Edgar Mitchell pada tahun 1971 selama misi Apollo 12.

Dikutip dari Gizmodo, Katie Robinson, seorang peneliti dari LPI-JSC Center for Lunar Science and Exploration mendukung teori dari penemuan ini.

Ilustrasi Bumi purba yang belum ada kehidupan. (Earth Chronicles)

Ia mengatakan bahwa selama ini, sampel 14321 Bulan memiliki kandungan yang ''tidak biasa''.

Batuan itu kaya akan clast dan mengandung fragmen felsit, termasuk kuarsa, feldspar, dan zirkon.

Bahan-bahan tersebut umumnya ditemukan di Bumi, tetapi sangat jarang ditemukan di Bulan.

Analisis kimia dari sampel menunjukkan bahwa batuan Big Bertha terbentuk di bawah permukaan Bumi, bukan Bulan.

Batuan tersebut juga diketahui terbentuk dari tekanan yang tinggi dan kaya akan oksigen, sesuatu yang tidak ada di Bulan.

Penelitian mengenai batuan Bumi ditemukan di Bulan sangat menarik, kita bisa tahu bagaimana Bumi purba ternyata pernah mengalami ledakan yang sangat dahsyat.

BACA SELANJUTNYA

Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya