Hitekno.com - Teknologi sudah sangat berkembang pesat sehingga sekarang kita bisa mengonsumsi makanan khas daerah lain yang sangat jauh. Melihat hal tersebut, sebuah startup berambisi membuat kopi luar angkasa.
Jaringan perdagangan global memungkinkan orang-orang di seluruh dunia menikmati kopi panas lezat.
Meski biji kopi ditanam dari ribuan kilometer jauhnya, globalisasi membuat orang bisa mengonsumsi kopi di mana pun.
Startup yang bernama Space Roasters memiliki ide yang sangat tidak masuk akal.
Baca Juga
Mereka ingin me-roasting kopi di luar angkasa.
''Kami percaya ini saatnya untuk merevolusi cara roasting kopi menggunakan teknologi luar angkasa,'' kata pendiri Space Roaster bernama Hatem Alhafaji.
Rencana Space Roasters adalah mereka akan menggunakan panas yang diciptakan dari atmosfer Bumi.
Ketika sebuah kapsul atau pesawat luar angkasa akan memasuki atau keluar dari Bumi, terdapat panas dari atmosfer yang akan dilalui sebelum benar-benar melewatinya.
Startup ini bahkan mengembangkan kapsul yang dirancang khusus untuk membawa biji kopi sebelum jatuh ke Bumi menggunakan parasut.
Mereka memperkirakan bahwa harga satu cangkir kopi akan dibanderol dengan harga sekitar 500 dolar AS atau Rp 7 jutaan.
Namun kopi itu akan sampai ke pelanggan dengan satu syarat utama. Mereka harus menemukan biro perjalanan luar angkasa yang mau membawa peralatan mereka di kendaraannya.
Dikutip dari Futurism, mereka sudah mendiskusikan masalah ini dengan Rocket Lab dan Blue Origin.
Tidak hanya produk yang dihasilkan sangat mahal, peralatan mereka juga bisa menghabiskan ruang kargo yang sangat berharga.
Seperti yang telah diketahui, ruang kargo roket atau kendaraan luar angkasa dapat diisi oleh percobaan ilmiah yang lebih berharga daripada roaster kopi.
Namun, Space Roasters sangat percaya diri untuk mewujudkan ambisinya.
Mereka mengklaim memiliki 27 pakar antariksa yang akan membuat kopi luar angkasa terwujud.
Bahkan mereka juga telah bersiap melakukan kampanye pre-sale bagi pengguna yang ingin mencicipi kopi luar angkasa melalui situs resmi mereka.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari
-
Apakah Layar OLED Lebih Mudah Rusak Dibanding IPS LCD?
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China