Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Deepfake mengundang banyak kekhawatiran karena bisa disalahgunakan untuk memanfaatkan wanita tidak berdosa di industri film porno. Kini unggahan seorang netizen menjadi viral di Twitter karena menampakkan Jennifer Lawrence diubah menjadi ''orang lain''.
Jika kamu perhatikan, tubuh dalam video yang diunggah @MikaelThalen ini mirip dengan Jennifer Lawrence di sebuah acara khusus.
Sementara mukanya justru tampak ''aneh'' karena itu bukanlah Jennifer Lawrence.
Muka Jennifer Lawrence itu adalah gabungan dari muka Steve Buscemi, seorang aktor yang cukup terkenal di Amerika Serikat.
Baca Juga
Film-film yang pernah ia bintangi adalah Pulp Fiction, Armageddon, Spy Kids 2, dan masih banyak lagi.
Penggabungan menggunakan deepfake antara Jennifer Lawrence dan Steve Buscemi ini mungkin bisa dibilang sebagai ''Jennifer Buscemi''.
Video ''Jennifer Buscemi'' berhasil viral di Twitter dalam waktu singkat. Dalam satu hari saja, Jennifer Buscemi yang berpidato di Golden Globe 2016 telah ditonton lebih dari 2,5 juta orang,
Postingan dari @MikaelThalen berhasil mendapatkan lebih dari 16 ribu Retweet dan 62 ribu Like.
Kebanyakan netizen menganggap lelucon ini sebagai ''tipuan yang halus'' sehingga cepat viral.
Namun di balik hal tersebut, teknologi deepfake kini telah menjadi sangat rapi sehingga Jennifer Buscemi pun tak terlihat kecacatannya.
Deepfake merupakan sebuah teknologi yang menggunakan teknik sintesis digital untuk menggabungkan dan menempatkan gambar atau video ke dalam gambar atau video lain.
Mesin pembelajaran otomatis di dalamnya yang disebut dengan Generative Adversarial Network (GAN) dapat digunakan untuk membuat video palsu.
Deepfake menjadi sangat terkenal karena dapat membuat video porno selebriti palsu atau video porno palsu perempuan cantik yang acak di internet.
Dengan adanya fenomena Jennifer Buscemi yang nampak sangat halus ini dikhawatirkan video palsu dapat menargetkan orang lain dengan tujuan yang buruk.
''Ketika deepfake menjadi lebih maju dan lebih mudah diakses, itu bisa menjadi ancaman bagi keamanan publik Amerika Serikat dan keamanan nasional,'' kata Adam Schiff, anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat dikutip dari Daily Dot.
Perkembangan video palsu menggunakan deepfake kini semakin sulit dideteksi sehingga menjadi sebuah isu yang cukup kuat di Amerika Serikat.
Thomas Rid, profesor studi strategis di School of Advanced International Studies, Johns Hopkins University, menegaskan bahwa berita palsu dan teori konspirasi akan lebih mudah menyebar apabila teknologi deepfake disalahgunakan.
Kini deepfake harus menjadi perhatian semua pihak, apabila tidak, perempuan tidak berdosa atau politikus bisa menjadi korban teknologi ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari
-
Apakah Layar OLED Lebih Mudah Rusak Dibanding IPS LCD?
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China