Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Setelah dimasukkan dalam daftar binatang punah oleh IUCN, hewan ini perlu dikonfirmasi lagi oleh para ilmuwan. Para saksi hidup dan peneliti di Taiwan melaporkan bahwa mereka melihat macan dahan Formosa (Neofelis nebulosa brachyura).
Hewan tersebut sebenarnya sudah dinyatakan punah sejak 30 tahun yang lalu.
Neofelis nebulosa brachyura dikenal sebagai spesies macan tutul yang biasanya sering berburu di pohon sehingga disebut macan dahan.
Hewan tersebut adalah subspesies macan dahan endemik di pulau Taiwan.
Baca Juga
Dengan tidak adanya penampakan yang dikonfirmasi sejak tahun 1983, hewan ini resmi dinyatakan punah pada tahun 2013.
Menurut laporan dari Taiwan News, para peneliti dari Taiwan enggan menghapusnya dari daftar spesies yang sudah punah karena saksi hidup sudah melihatnya.
Bahkan pada tahun 2018, hewan yang sulit ditangkap ini terlihat sebanyak dua kali oleh sekelompok penduduk desa dan peneliti.
Satu kelompok tim pencari melihat lebih dari satu macan dahan Taiwan berburu kambing di salah satu tebing pada Taitung County.
Sementara sekelompok pemuda desa bahkan melihat hewan ini di dekat skuter ketika memarkirkan kendaraan mereka di jalan dekat tepi hutan.
Namun sayangnya, macan dahan Formosa langsung hilang dari pandangan setelah berlari dan memanjat ke atas pohon.
Presiden Association of the Austronesian Community College Development Association (AACCDA) dan kepala suku Paiwan, Kao Cheng-chi mengonfirmasi bahwa mereka langsung melakukan patroli setelah penemuan tersebut.
Macan dahan Formosa merupakan simbol indikator keberhasilan konservasi di Taiwan.
Hewan itu juga dianggap sebagai roh suci bagi suku Paiwan.
Dikutip dari IFLScience, Cagar Alam Dawushan telah menggunakan 400 kamera dan menangkap 16.000 foto mengenai penampakan hewan itu.
Namun pada tahun 1990 dan 1993 setelah pencarian besar-besaran, hewan itu tetap tak bisa ditemukan jejaknya.
Macan dahan Formosa adalah sebuah komoditas paling mahal pada zamannya.
Pada abad ke-13 orang pribumi akan membawa kulit hewan ini untuk dijual di kota-kota pelabuhan seperti Tainan.
Melihat penampakan ini, peneliti dan juga suku tradisional Taiwan akan semakin bersemangat untuk mencarinya dan setelah ditemukan, mereka akan dijaga seketat mungkin.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Tips Beli Kambing untuk Kurban Online Lewat Ecommerce Biar Nggak Kena Tipu
-
Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai
-
Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?
-
Mie Instan Rasa Ayam Spesial di Taiwan Mengandung Zat Pemicu Kanker
-
Ekspor Chip Taiwan Merosot Drastis, Ada Apa?
-
Duh Anjing Ini Bisa-bisanya Kecanduan Alkohol, Dokter Hewan pun Sampai Turun Tangan
-
AS Disinyalir akan Musnahkan Fasilitas Produksi TSMC Jika China Injakkan Kaki di Taiwan
-
Amerika Serikat Hadapi Invasi Babi Super, Bikin Pemburu Keteteran
-
Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC
-
Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya