Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 04 Maret 2019 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Perusahaan SpaceX tengah mengembangkan cara baru untuk membawa astronot ke luar angkasa. Cara yang sedang diuji coba ini nantinya akan dipakai oleh badan antarikas Amerika Serikat, NASA.

SpaceX telah melakukan uji coba peluncuran kapsul yang dirancang untuk membawan 'test dummy' dari Kennedy Space Center di Florida.

Misi kali ini tidak dijalankan oleh crew sesungguhnya, tetapi jika ternyata berjalan baik, badan antariksa Amerika kemungkinan akan menyetujui sistem untuk mengirim astronot sesungguhnya mulai akhir tahun ini.

Pendiri SpaceX, Elon Musk, mengatakan ini bisa menjadi langkah pertama membuka perjalanan ruang angkasa bagi pelanggan komersial.

Seperti diketahui, sejak 2011 AS belum mengirim manusia ke orbit lagi. Sebagai gantinya, Soyuz Rusia yang dikirim ke orbit.

Roket Falcon 9 milik SpaceX dan kapsul Dragon crew lepas landas dari Pad 39A yang bersejarah milik Kennedy pada waktu yang direncanakan tepat pada pukul 02:49 EST (07:49 GMT). 

Ilustrasi logo SpaceX. [Shutterstock]

Pendakian 11 menit menempatkan kapsul Dragon di jalur untuk bertemu dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari Minggu (3/3/2019) waktu setempat.

Namun, kembali diingatkan jika penerbangan kali ini hanya demonstrasi, tidak ada astronot di atas kapsul, hanya ada 'test dummy'.

Di mana mengenakan pakaian antariksa dan duduk di sebelah jendela, simulator antropomorfik ini dilengkapi dengan sensor di sekitar kepala, leher, dan tulang belakang.

Dummy ini akan mengumpulkan data tentang jenis kekuatan yang akan dialami manusia ketika mereka naik di pesawat ruang angkasa. SpaceX memberinya nama sebagai boneka 'Ripley'.

Elon Musk menekankan fokusnya adalah melayani kebutuhan NASA.

Roket SpaceX Falcon 9. [Shutterstock]

''Begitu Dragon beroperasi secara teratur, saya pikir kami akan mencari pelanggan komersial yang mana secara administrator dijalankan NASA dan NASA secara umum sangat mendukung,'' kata Elon Musk.

Musk mengatakan, pelanggan tersebut dapat mencakup warga negara yang pergi ke ISS, seperti yang mereka lakukan pada kendaraan Soyuz di masa lalu.

Secara terpisah, pengusaha sedang mengembangkan sistem yang jauh lebih besar untuk mengangkut orang ke Bulan dan Mars.

Kapsul kru Dragon adalah varian dari kargo kargo ISS yang diterbangkan oleh SpaceX. Peningkatannya mencakup sistem pendukung kehidupan, jelas; dan pendorong yang lebih kuat untuk mendorong kapal ke tempat yang aman jika terjadi kesalahan dengan roket saat naik ke orbit.

Kapsul Dragon memiliki empat parasut dan bukannya tiga milik kapal barang untuk mengendalikan kembalinya ke Bumi.

Jika sudah siap nanti, kapsul dari SpaceX ini akan jadi cara baru membawa astronot ke luar angkasa yang dilakukan NASA. Bahkan bisa untuk wisatawan. (Suara.com/ Dythia Novianty).

BACA SELANJUTNYA

Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya