Sabtu, 27 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Rabu, 06 Maret 2019 | 21:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Belum lama ini, sebuah ramuan keabadian yang terkenal dan sering disebutkan dalam beberapa catatan sejarah China telah ditemukan. Ramuan ini berada dalam sebuah wadah perunggu yang tersimpan dalam makam berumur 2.000 tahun.

Dilansir dari Daily Mail, para peneliti awalnya mengira jika ramuan keabadian tersebut adalah arak yang dibuat ribuan tahun yang lalu.

Wadah perunggu ini awalnya ditemukan pada Oktober 2018. Para peneliti menemukannya saat sedang melakukan penggalian di sebuah makam milik keluarga bangsawan yang ada di Provinsi Henan, China.

Makam tersebut berukuran luas 210 meter persegi dan terletak di Kota Luoyang. Diprediksi, makam tersebut sudah ada sejak zaman dinasti Han Barat yaitu pada tahun 202 hingga 8 sebelum masehi.

Wadah perunggu yang ditemukan ini berisi ramuan kehidupan sebanyak 3,5 liter. Sekilas, aromanya sama dengan alkohol. Wajar jika para peneliti mengira jika cairan tersebut adalah arak.

Ramuan keabadian. (Institute of Cultural Relics and Archaeology)

Setelah dilakukan penelitian, sebagian besar kandungan dalam cairan tersebut adalah potasium nitrat dan alunite.

Menurut teks kuno Taoisme, potasium nitrat dan alunite adalah cairan yang digunakan untuk membuat ramuan keabadian.

Secara teks kuno, memang percampuran dua bahan ini dapat digunakan untuk membuat ramuan keabadian.

Namun, secara ilmu pengetahuan, kombinasi potasium nitrat dan alunite bisa berdampak buruk pada tubuh manusia yang mengkonsumsinya.

Potasium nitrat sendiri biasanya digunakan pada kembang api dan pupuk. Sedangkan alunite digunakan untuk manufaktur tawas dan alum.

Ramuan keabadian. (Institute of Cultural Relics and Archaeology)

Menurut para ahli, alunite bersifat jinak. Namun tidak dengan potasium nitrat yang ketika dikonsumsi akan memberikan efek berbahaya pada tubuh manusia.

Cairan ini mampu merusak mata, kulit, hingga ginjal manusia. Endingnya, tentu adalah kematian.

Sayangnya, para peneliti masih belum mengetahui apakah pada masanya, ramuan keabadian ini dikonsumsi atau hanya digunakan untuk ritual.

Bersama dengan penemuan ramuan keabadian ini, para peneliti juga menemukan jasad utuh para bangsawan yang dimakamkan di lokasi tersebut, beserta dengan tembikar hingga lampu berbentuk angsa.

Penemuan ramuan keabadian ini menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah China terutama dalam berbagai penelitian terkait keabadian dan evolusi peradaban di China.

BACA SELANJUTNYA

Jerman Ambil Kuda-Kuda untuk Terapkan Pelarangan Ekspor Bahan Chip ke China