Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Printer 3D diharapkan menjadi produsen teknologi yang dapat diandalkan di masa depan. Setelah motor dibuat dibuat dengan printer 3D, kini bus mini yang tanpa supir (otonom) juga dibuat dengan printer 3D.
Disebut dengan Olli, bus mini ini diproduksi oleh Local Motors, start-up yang berbasis di Arizona, Amerika Serikat.
CEO Local Motor, Jay Rogers mengatakan bahwa setelah mengalami uji ketahanan pada akhir 2018, kini bus mini otonom juga diuji kekuatannya dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi.
Rogers mengatakan bahwa tes ini disebut dengan ''skenario terburuk''.
Baca Juga
Olli didesain menggunakan komponen yang mayoritas terbuat dari printer 3D.
Banyak orang meragukan kualitasnya mengingat shuttle bus ini akan diluncurkan untuk umum dengan nyawa manusia menjadi taruhannya.
Sebelum benar-benar meluncur ke publik, Local Motors sudah diuji beberapa kali untuk memastikan mesin otonom dan ketahanannya dapat dipercaya.
Pertama kali diuji coba pada tahun 2017, Olli sudah mengalami perkembang yang signifikan. Awalnya, Olli hanya melaju dengan kecepatan 4,8 kilometer per jam.
Kini Olli akan mengalami tes ketahanan dengan menabrak dinding dengan kecepatan 40 kilometer per jam.
''Saya pikir ini adalah pertama kalinya ada orang yang benar-benar mengadakan pengujian skala besar dengan kendaraan cetak 3D. Sangat luar biasa bergabung dengan proyek itu dan ini merupakan kemajuan luar biasa untuk kendaraan printer 3D,'' kata Rogers dikutip dari The Verge.
Setelah mengalami uji coba, Olli tampaknya tidak mengalami kerusakan yang berarti.
Sebagian besar konstruksi utamanya masih utuh meski kaca depan dan moncongnya mengalami kerusakan.
Mengandalkan sensor dan teknologi khusus untuk mendeteksi hambatan, Olli sudah melakukan ujicoba di jalan umum.
Ia mampu berjalan dengan kecepatan 24 hingga 29 kilometer per jam dan tampaknya ia dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Dengan adanya pembuktian di atas, masa depan kendaraan yang dibuat dengan printer 3D akan semakin baik dan tak lama lagi, mereka diprediksi bisa masuk di industri transportasi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Viral Bocah Panik Gegara Nyasar Naik Bus Timnas, Lilipaly Ikutan Ngakak
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari
-
Apakah Layar OLED Lebih Mudah Rusak Dibanding IPS LCD?