Rabu, 24 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 05 April 2019 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Serumpun fosil ikan air tawar, pohon, dan ammonite laut (sejenis keong) purba membuat ilmuwan senang bukan kepalang. Mereka bahkan menjulukinya sebagai ''harta karun fosil'' karena dianggap sebagai fosil yang mengungkapkan hari dimana dinosaurus punah dihantam asteroid.

Fosil yang ditemukan pada sebuah pantai di North Dakota, Amerika Serikat tersebut menguak peristiwa yang terjadi sehingga menimbulkan kawah Chicxulub.

Kawah kuno yang berada Semenanjung Yukatan, Meksiko diprediksi telah mengalami hantaman dari asteroid sekitar 65 juta tahun lalu.

Saking besarnya hantaman, tercipta sebuah gempa Bumi berskala 12,5 SR (Skala Richter) dan 300 kilometer dari jarak tumbukan asteroid akan musnah.

Gabungan organisme darat dan laut yang tergabung dalam satu situs dan tampaknya telah terbunuh oleh tsunami baru saja ditemukan oleh ilmuwan.

Seorang mahasiswa PhD dari University of Kansas yang bernama Robert DePalma telah menemukan sebuah fosil langka.

Fosil ikan yang ditemukan mengungkapkan bahwa mereka mati dari peristiwa yang sangat mendadak. (Jurnal PNAS/ Robert DePalma)

Penelitiannya telah diterbitkan di jurnal Proceeding Of National Academy of Science (PNAS) dan berhasil mengungkapkan hari dimana dinosaurus punah.

Campuran fosil hewan laut dan tumbuhan darat ini diyakini terhempas dari pantai terdekat dan merupakan hewan dan tumbuhan yang hidup pada saat itu, 65 juta tahun lalu, pada Zaman Kapur.

Fosil-fosil itu diyakini pernah hidup sesaat sebelum astreroid besar menghantam Bumi. Kumpulan fosil ditutup oleh lapisan material dengan konsentrasi Iridium yang tinggi.

Ilmuwan sekaligus ahli geologi itu mengungkapkan bahwa konsentrasi logam Iridium yang tinggi mengindikasikan bahwa tumbuhan dan hewan tersebut terpapar ledakan asteroid.

Fosil ikan yang terbelah dua. (Jurnal PNAS/ Robert DePalma)

Ia menjelaskan bahwa spherule yang ada di dalamnya sangat cocok dengan waktu ketika tumbukan terjadi.

Spherule merupakan manik-manik kaca, hasil evaporasi material sebagai akibat dari hantaman asteroid.

''Sedimentasi terjadi begitu cepat, semuanya dilestarikan dalam satu kumpulan fosil. Mereka tidak hancur, kami bahkan memiliki satu ikan air tawar yang menabrak pohon sehingga tulangnya patah menjadi dua,'' kata DePalma dikutip dari IFLScience.

Beberapa spesimen ikan yang ditemukan di kumpulan fosil berasal dari spesies yang sebelumnya belum diketahui oleh ilmuwan.

Partikel logam terdapat dalam fosil, dapat dilihat dari mikroskop micro-electron. (Jurnal PNAS/ Robert DePalma)

Saat terjadinya tumbukan asteroid, sebuah tsunami dengan tinggi minimal 10 meter dipercaya langsung menyapu satu benua sekaligus dalam waktu kurang dari dua jam.

Puing-puing material dari hasil tumbukan menciptakan hujan batu dan abu yang dipicu oleh asteroid, mengakibatkan spesimen langsung terkubur bersama-sama.

Penelitian mengenai waktu dimana dinosaurus punah sangat menarik, mengingat ini semakin memperkuat bukti kepunahan massal dinosaurus karena bencana terbesar di zaman tersebut.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid