Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah lubang hitam dan bayangannya telah ditangkap dalam sebuah gambar. Dilansir dari laman NASA, hal ini merupakan sebuah prestasi bersejarah oleh jaringan internasional teleskop radio yang disebut Event Horizon Telescope (EHT) .
Dalam foto terlihat sebuah lingkaran berwarna jingga, yang merupakan gas bersuhu tinggi dan plasma, yang mengelilingi inti berwarna hitam pekat.
Para ilmuwan sejak abad 18 sudah mengetahui tentang adanya bintang-bintang gelap tak terlihat di alam semesta. Tapi hingga hari ini, belum satu pun objek misterius itu yang berhasil dipotret oleh teleskop buatan manusia.
Lubang hitam raksasa itu, yang jaraknya 50 juta tahun cahaya dari Bumi, berhasil direkam oleh sebuah jejaring teleskop di Bumi yang bernama Event Horizon Telescope (EHT).
Baca Juga
-
Seorang Miliuner Ingin Bikin Battle Royale di Dunia Nyata
-
Setelah Meluncur di China, Oppo Reno Dipastikan Hadir ke Indonesia
-
Samsung Galaxy A70 dan A80 Resmi Meluncur, Kamera Pop-up Rotating-nya Keren
-
Peluncuran Roket Falcon Heavy Ditunda, Ini Alasannya
-
Oppo Reno Resmi Meluncur, Ini Harga dan Spesifikasinya
Menurut para ilmuwan lubang hitam itu terletak di sebuah galaksi bernama M87. Temuan ini berbeda dari rumor-rumor sebelumnya yang menyebut lubang hitam yang difoto itu adalah Sagittarius A, yang terletak di pusat Galaksi Bimasakti, tempat tata surya kita berada.
"Jarak lubang hitam ini benar-benar di luar imajinasi kita," kata Frederic Gueth, astronom dari Pusat Riset Sains Nasional (CNRS) Prancis, yang turut terlibat dalam penelitian itu.
Sagittarius A hanya berjarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi.
Lubang hitam raksasa itu sendiri difoto oleh EHT, sebuah jejaring yang terdiri dari delapan teleskop yang terletak di Hawaii, Arizona, Spanyol, Meksiko, Chile, dan Kutub Selatan.
EHT Sendiri merupakan kolaborasi internasional yang dukungannya di Amerika Serikat termasuk National Science Foundation .
Selama beberapa hari pada April 2017 silam, teleskop-teleskop itu membidik Sagittarius A dan M87. Beroperasi bersama-sama, delapan teleskop itu seperti membentuk sebuah cermin raksasa seukuran Bumi demi menangkap citra lubang-lubang hitam tersebut.
Pada akhirnya, para ilmuwan lebih memilih foto M87 karena lebih fotogenik. Sementara Sagittarius A dinilai terlalu aktif untuk difoto.
Untuk melengkapi temuan EHT, beberapa pesawat ruang angkasa NASA mengambil bagian dari upaya besar, yang dikoordinasikan oleh Kelompok Kerja Multiwavelength EHT. Hal ini dikhususkan untuk mengamati lubang hitam menggunakan panjang gelombang cahaya yang berbeda.
Jika EHT mengamati perubahan dalam struktur lingkungan lubang hitam, data dari misi ini dan teleskop lain dapat digunakan untuk membantu mencari tahu apa yang sedang terjadi.(Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter