Jum'at, 19 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 11 April 2019 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah lubang hitam dan bayangannya telah ditangkap dalam sebuah gambar. Dilansir dari laman NASA, hal ini merupakan sebuah prestasi bersejarah oleh jaringan internasional teleskop radio yang disebut  Event Horizon Telescope (EHT) .

Dalam foto terlihat sebuah lingkaran berwarna jingga, yang merupakan gas bersuhu tinggi dan plasma, yang mengelilingi inti berwarna hitam pekat.

Para ilmuwan sejak abad 18 sudah mengetahui tentang adanya bintang-bintang gelap tak terlihat di alam semesta. Tapi hingga hari ini, belum satu pun objek misterius itu yang berhasil dipotret oleh teleskop buatan manusia.

Lubang hitam raksasa itu, yang jaraknya 50 juta tahun cahaya dari Bumi, berhasil direkam oleh sebuah jejaring teleskop di Bumi yang bernama Event Horizon Telescope (EHT).

Lubang Hitam. (NASA/CXC/Villanova University/J. Neilsen)

Menurut para ilmuwan lubang hitam itu terletak di sebuah galaksi bernama M87. Temuan ini berbeda dari rumor-rumor sebelumnya yang menyebut lubang hitam yang difoto itu adalah Sagittarius A, yang terletak di pusat Galaksi Bimasakti, tempat tata surya kita berada.

"Jarak lubang hitam ini benar-benar di luar imajinasi kita," kata Frederic Gueth, astronom dari Pusat Riset Sains Nasional (CNRS) Prancis, yang turut terlibat dalam penelitian itu.

Sagittarius A hanya berjarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi.

Lubang hitam raksasa itu sendiri difoto oleh EHT, sebuah jejaring yang terdiri dari delapan teleskop yang terletak di Hawaii, Arizona, Spanyol, Meksiko, Chile, dan Kutub Selatan.

EHT Sendiri merupakan kolaborasi internasional yang dukungannya di Amerika Serikat termasuk  National Science Foundation .

Selama beberapa hari pada April 2017 silam, teleskop-teleskop itu membidik Sagittarius A dan M87. Beroperasi bersama-sama, delapan teleskop itu seperti membentuk sebuah cermin raksasa seukuran Bumi demi menangkap citra lubang-lubang hitam tersebut.

Lubang Hitam. (NASA/CXC/Villanova University/J. Neilsen)

Pada akhirnya, para ilmuwan lebih memilih foto M87 karena lebih fotogenik. Sementara Sagittarius A dinilai terlalu aktif untuk difoto.

Untuk melengkapi temuan EHT, beberapa pesawat ruang angkasa NASA mengambil bagian dari upaya besar, yang dikoordinasikan oleh Kelompok Kerja Multiwavelength EHT. Hal ini dikhususkan untuk mengamati lubang hitam menggunakan panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Jika EHT mengamati perubahan dalam struktur lingkungan lubang hitam, data dari misi ini dan teleskop lain dapat digunakan untuk membantu mencari tahu apa yang sedang terjadi.(Suara.com/Liberty Jemadu)

BACA SELANJUTNYA

Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?